Home » » Polwan Berjilbab, Inilah Tanggapan Jokowi Dan Timses Prabowo

Polwan Berjilbab, Inilah Tanggapan Jokowi Dan Timses Prabowo

Polwan_Berjilbab_Jokowi_Prabowo

Di Negeri kita ini persoalan boleh atau tidaknya polwan berjilbab sampai sekarang masih menjadi polemik, memang sungguh ironis, penduduk Indonesia yang mayoritasnya adalah Islam ini malah hak-haknya tidak dipenuhi, Indonesia yang katanya menjunjung tinggi nilai-nilai HAM ini malah merongrong HAM itu sendiri, bukankah hak beragama dan kebebasan menjalankan ajaran agama adalah bagian dari HAM??!.

Untuk itulah kita berharap Presiden yang terpilih nantinya bisa memberikan hak berjilbab bagi para polwan, memberikan kebebasan untuk menjalankan ajaran agamanya masing-masing tanpa terkecuali seorang polwan.

Lalu apa tanggapan Jokowi dan juga Timses Prabowo-Hatta terkait Polwan berjilab, berikut ini kutipan wawancara keduanya.

Tanggapan Jokowi dinilai sama dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), sama-sama tidak tegas.  

"Nanti tanya Kapolri," kata Jokowi di sela-sela kunjungan kampanyenya di Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis (12/6).

Menurut Jokowi, seorang presiden tidak perlu mengurusi hal teknis di level lembaga pemerintahan. "Itu top level (presiden) bukan urus hal teknis,".

Pernyataan Jokowi ini mirip pak SBY, sama-sama tidak tegas dan menyerahkan sepenuhnya kepada Polri.

Sebelumnya diketahui pak SBY sendiri pernah dimintai keterangan perihal polwan berjilbab, dan beliau menjawab kurang lebih sama dengan Jokowi.

Melalui Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha, SBY meminta pimpinan Polri menanggapi keinginan polwan tersebut secara proporsional. "Lebih jelas perkembangannya akan disampaikan dari Polri," ucap Julian saat itu. 

Tanggapan Timses Prabowo-Hatta

Tanggapan ini datang dari Anggota Dewan Pakar Timses Prabowo-Hatta Hidayat Nur Wahid.
"(Berjilbab) Itu hak asasi. Polwan harus diberikan haknya untuk menjalankan keyakinan mereka," kata dia kepada Republika, Kamis (5/6).

Hak berjilbab juga harus diterapkan di semua instansi pemerintahan. Baik TNI, Polri, PNS atau yang lain. Sebab, kata dia, berjilbab tidak akan pernah mengganggu profesionalitas perempuan dalam bekerja.

Justru mereka akan merasa semakin nyaman dan tenang saat menjalani pekerjaan karena telah memenuhi kewajibannya.

"Jadi tidak hanya untuk polisi. Kita akan terus mendorongnya karena itu bagian dari hak asasi," ujarnya.

Disadur dari:
http://www.jpnn.com
http://www.republika.co.id
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Rohis Facebook

+ Create Comment + 8 Responses so far.

14 Juni 2014 pukul 02.15

Hem... Macem tuh yah?

14 Juni 2014 pukul 14.49

Di tempat saya kurang lebih 700 karyawati berjilbab semua, dan mereka berprestasi dalam bidang pekerjaannya masing-masing...

Anonim
14 Juni 2014 pukul 18.43

kira-kira akang mau pilih yang mana? oh ya dari dulu kepengen ngasih tahu kalo di rules komentar kalimatnya ada yang sama. coba tengok lagi sama akang yang ini :

0. Yang OOT silahkan masuk ke menu Buku Tamu/Blogwalking!
1. Komentar yang berbau JUDI/TOGEL, Porno tidak akan di Moderasi!
2. Komentar yang berbau JUDI/TOGEL, Porno tidak akan di Moderasi!


Poin satu dan Poin dua sama Rulesnya maaf jika out of topic :D

15 Juni 2014 pukul 06.33

@Kaze Katesdh jelas siapa yg 'golongan kanan' n siapa yg 'golongan kiri', bnyk org 'SAKIT' dibelakang Jokowi-JK, bahkan Jokowi-JK itu sendiri termasuk org 'SAKIT', *senyum lebar!

makasih akh..!

kemarin itu ada tiga, skrg sy kurangi jd dua. dgn maksud untuk mempertegas klo komentar yg promos JUDI/TOGEL tdk akan dimoderasi! :)

soalx bnyk org nyasar kerjax pamer Judi hehe...

15 Juni 2014 pukul 15.39

bagaimana dengan tanggapan dari prabowo sendiri..belum ada ya...yang ada hanya tanggapan dari Nur Hidayat Wahid,
mari kita tunggu tanggapan langsung dari prabowo...dan semoga kelak ..polwan sel indonesia tidak dihalangi niatnya untuk ber-jilbab....
salam :-)

15 Juni 2014 pukul 17.46

@Hariyanto Wijoyosuara Timses mewakili suara capres/cawapres...

Anonim
15 Juni 2014 pukul 23.48

oh kirain tidak disengaja :D

jujur saja rumah saya dijadikan markas PDI dan lebih parahnya para pendukung Jokowi banyak banget, tapi bukan berarti saya pendukung JKW dan JK wkwkwk. darisana saya makin antipati kepada jokowi ternyata meskipun sederhana tapi caranya saya rasa tidaklah sederhana.

ah bingung ah malah curhat kalo ngetik lebih panjang lagi mah :D wkwkw

16 Juni 2014 pukul 07.11

@Kaze Kateklo curhat sama istri aja hehe...

hati2 nulis status FB, jgn nyinggung2 PDI bahaya..! bisa2 kamu diusir dr rumah hehe...

Posting Komentar

Terima Kasih banyak atas saran dan kritiknya.

Sama seperti peraturan yang dibuat oleh para blogger pada umumnya.., cuma disini saya harapkan agar para pengunjung untuk lebih fokus pada artikel kami yang bertemakan Agama (Islam), khususnya untuk saudara-saudari kami yang Muslim dan Muslimah.

0. Yang OOT silahkan masuk ke menu Buku Tamu/Blogwalking!
1. Komentar yang berbau JUDI/TOGEL, Porno tidak akan di Moderasi!
2. Komentar yang berbau JUDI/TOGEL, Porno tidak akan di Moderasi!
3. Harus Sopan
4. Admin tidak meladeni Debat kusir
5. Bercanda gk boleh ada unsur pornonya dan unsur Bohongnya
6. Silahkan melampirkan link Mati, gk boleh link hidup