Home » » Menjadi Muslim Cerdas di dalam Ramadhan. bag. 01

Menjadi Muslim Cerdas di dalam Ramadhan. bag. 01

 Cerdas di dalam Ramadhan
Oleh:
Ust. Ahmad Zainuddin. Lc.
Sabtu, 24 Sya’ban 1433H, Dammam KSA


Menjadi Muslim Cerdas di dalam Ramadhan. bag. 01 -- Ramadhan Bulan Penuh berkah itu telah datang, kebaikannya selalu tetap ada dan terus menerus ada, kebaikannya sangat banyak dan terus bertambah!

Setiap muslim pasti sangat menginginkan untuk mendapatkan berkahnya Ramadhan.
Setiap muslim pasti sangat ingin mengamalkan apa saja yang diperintahkan di dalam bulan penuh berkah ini.

SETIAP MUSLIM BISA DIPASTIKAN TIDAK ADA SATUPUN YANG INGIN KECOLONGAN DI DALAM RAMADHAN BULAN PENUH BERKAH, TIDAK INGIN RAMADHAN BERLALU DAN IA BELUM DIAMPUNI ALLAH TA’ALA!

TETAPI…pada saat yang bersamaan ia sadar kalau kemampuannya sebagai manusia sangatlah lemah dan terbatas, padahal ia sangat ingin mendapatkan berkahnya Ramadhan dan kalau bisa 100%!!!
MAKA…disinilah dibutuhkan kecerdasan, kepintaran agar dengan kapasitas yang terbatas tetapi tetap mendapatkan berkahnya Ramadhan dan kalau bisa 100%!!!

Di bawah ini beberapa kiat agar “MENJADI MUSLIM CERDAS DI DALAM RAMADHAN BULAN PENUH BERKAH”

1. Harus meyakini bahwa Ramadhan adalah Bulan penuh Berkah


Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu pernah meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

« أَتَاكُمْ رَمَضَانُ شَهْرٌ مُبَارَكٌ فَرَضَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ ».

Artinya: “Telah datang kepada kalian Ramadhan bulan Penuh Berkah, Allah Azza wa Jalla telah mewajibkannya atas kalian berpuasa padanya.” HR. An Nasai


Jika meyakini bahwa Ramadhan bulan penuh berkah, maka ia akan berusaha semaksimal mungkin menggapai berkah tersebut dengan segala macam, keterbatan kemampuan yang ia miliki.


Dengan meyakini ini, maka ia akan mengagungkan bulan penuh berkah ini yang mengakibatkan ia akan berusaha sekuat tenaga menggapai kebaikan yang ada di dalamnya.

2. Harus meyakini bahwa Ramadhan hanya satu bulan (29 atau 30hari) saja!


Point ini penting karena, ketika seorang muslim meyakini bahwa Ramadhan hanya satu bulan, MAKA IA TIDAK AKAN MENYIA-NYIAKAN WAKTU YANG DAPAT MENGAKIBATKAN DIRINYA KEHABISAN WAKTU DAN AKHIRNYA TIDAK MENDAPATKAN AMPUNAN DALAM BULAN RAMADHAN, KARENA TIDAK MENGGUNAKAN DENGAN SEBAIK-BAIKNYA.

Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan bahwa:

أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى الله عَلَيه وسَلَّم صَعِدَ الْمِنْبَرَ ، فَقَالَ : آمِينَ ، آمِينَ ، آمِينَ ، فَقِيلَ : يَا رَسُولَ اللهِ ، إِنَّكَ حِينَ صَعِدْتَ الْمِنْبَرَ قُلْتَ : آمِينَ ، آمِينَ ، آمِينَ ؟ قَالَ : إِنَّ جِبْرِيلَ آتَانِي فَقَالَ : مَنْ أَدْرَكَ شَهْرَ رَمَضَانَ فَلَمْ يُغَفَرْ لَهُ فَدَخَلَ النَّارَ فَأَبْعَدَهُ اللَّهُ ، قُلْ آمِينَ فَقُلْتُ : آمِينَ .

Artinya: “Bahwa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam naik ke atas mimbar, lalu beliau bersabda: “Amin, amin, amin”, lalu ada yang bertanya: “wahai Rasulullah, sesungguhnya ketika engkau naik ke atas mimbar engkau mengucapkan: “Amin, amin, amin (apa sebabnya)?”, beliau bersabda: “Sesungguhnya Jibril telah datang kepadaku, lali dia berkata: “Barangsiapa yang mendapati bulan Ramadhan dan tidak diampuni dosanya maka kahirnya ia masuk ke dalam nerakan dan dijauhkan oleh Allah (dari surga), katakanlah amin (wahai Muhammad)”, maka akupun mengatakan “amin”. HR. Ibnu Khuzaimah.


Lihat di dalam hadits ini Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam seakan mengingatkan kita tentang waktu dari sabda beliau tadai “Barangsiapa yang mendapati bulan Ramadhan.

Kalau sudah meyakini bahwa Ramadhan hanya satu bulan tidak lebih, maka;

 
Jauhkanlah diri di dalam Ramadhan dari sikap yang tidak menentu, tidak menghasilkan apa-apa, baik keuntungan dunia apalagi akhirat.

Perhatikan, bagaimana generasi terbaik dari para shahabat nabi radhiyallahu ‘anhum sangat membenci sikap seperti ini:


عن عمر أنه قال: إني لأكره لأحدكم أن يكون خاليا سبهللا، لا في عمل دنيا ولا دين

Artinya: “Umar radhiyallahu ‘anhu berkata: “Sungguh sangat membenci kepada salah seorang dari kalian, jika ia bersikap sabalal (sikap tidak menentu dan tidak menghasilkan apa) tidak dalam perkara dunia dan tidak juga dalam perkara agama.” Lihat kitab Adhwa Al Bayan, pada tafsir surat Asy Syarh.

يقول ابن مسعود - رضي الله عنه -: "ما ندِمتُ على شيء ندَمِي على يومٍ غرَبَت شمسُهُ نقَصَ فيه عُمري ولم يَزِد فيه عمَلِي".

Artinya: “Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata: “Aku tidak pernah benar-benar menyesal terhadap sebuah hari, yang di dalamnya mataharinya terbenam, umurku berkurang sedangkan tidak bertambah amalku di dalamnya.” Lihat kitab Qimat Al Waqt.
 
Pergunakan waktu Ramadhan sebaik-baiknya, karena Ramadhan hanya sebulan dan tidak sepanjang tahun, perhatikan beberapa nash yang menerangkan ini:

وعَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا ، قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم لِرَجُلٍ وَهُوَ يَعِظُهُ : اغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ : شَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ ، وَصِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ ، وَغِنَاكَ قَبْلَ فَقْرِكَ ، وَفَرَاغَكَ قَبْلَ شُغْلِكَ ، وَحَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ

Artinya: “Abdullah bin Abbas radhiyallahu ‘anhuma berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, ketika sedang menasehatinya: “Gunakan sebaik-baiknya lima perkara sebelum datang lima (yang lain); masa mudamu sebelum masa tuamu, masa sehatmu sebelum masa sakitmu, masa kayamu sebelum masa kefakiranmu, waktu luangmu sebelum waktu sibukmu dan kehidupanmu sebelum kematianmu.” HR. Al Hakim.
 
Jangan menunda-nunda waktu beramal, karena kapan kita menunda maka PR beramal akan terus menumpuk sehingga memberatkan.

وَكَانَ ابْنُ عُمَرَ يَقُولُ إِذَا أَمْسَيْتَ فَلاَ تَنْتَظِرِ الصَّبَاحَ ، وَإِذَا أَصْبَحْتَ فَلاَ تَنْتَظِرِ الْمَسَاءَ ، وَخُذْ مِنْ صِحَّتِكَ لِمَرَضِكَ ، وَمِنْ حَيَاتِكَ لِمَوْتِكَ

Artinya: “Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhu berkata: “Jika waktu sore maka janganlah kamu menunggu waktu sore,jika waktu pagi maka janganlah kamu tunggu sore, gunakanlah waktu sehatmu untuk waktu sakitmu dan kehidupanmu untuk kematianmu.” HR. Al Bukhari.

Ada perkataan yang sangat menarik perhatian dan sangat perlu direnungkan, Ibnul Qayyim rahimahullah berkata:

والوقت أعز شيء عليه يغار عليه أن ينقضي بدون ذلك فإذا فاته الوقت لا يمكنه استدراكه البتة لأن الوقت الثاني فقد استحق واجبه الخاص فإذا فاته وقت فلا سبيل له إلى تداركه

Artinya: “Waktu sesuatu yang paling berharga darinya yang dicemburui atasnya adalah ketika waktu itu hilang (tanpa digunakan dengan sebaik-baiknya), jika telah ketinggalan waktunya, maka tidak akan mungkin diambil kesempatan sama sekali, karena waktu yang kedua telah memiliki kewajibannya khusus baginya sendiri, jika hilang waktunya maka tidak akan mungkin untuk mendapatkannya (kembali).” Lihat kitab Madarij As Salikin (3/49).
 
Luangkanlah waktu sebulan saja untuk lebih mendekat kepada Allah Ta’ala, setelah 11 bulan kita mungkin lebih menyibukkan diri dengan perkara dunia, ingat hanya sebulan dibandingkan 11 bulan!

Bersambung insyaAllah bag. 2
 
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Rohis Facebook

+ Create Comment + 24 Responses so far.

23 Juli 2012 pukul 14.18

IsnyaAllah....amalan yang baik untuk kita

24 Juli 2012 pukul 10.10

wah terima kaish banyak untuk artikelnya tentang bulan Ramadhan ini sobat...

24 Juli 2012 pukul 12.24

Betul sob,kita harus yakin bahwa bulan ramadhan merupakan bulan penuh berkah.

24 Juli 2012 pukul 22.46

terimakasih pencerahannya, dengan mbaca artikel ini semoga harapan mendapatkan limpahan berkah ramadham makin deket...amin
salam sehat selalu kang, punten jarang bisa mampir segera kesini.

25 Juli 2012 pukul 09.54

Dengan demikian kita berusaha dapat beribadah sebaik mungkin di bulan Ramadhan ini ya, Sob. Semoga diberi kekuatan Allah Ta'ala. Allaahumma aamiin....

25 Juli 2012 pukul 13.23

Kunjungan siang sob. Selamat puasa.

25 Juli 2012 pukul 16.09

tegas sekali, memantapkan hati. paling berkesan: yakinkan Ramadhan cuma sebulan saja, maka jangan sia-siakan. OK, Insya Allah.

25 Juli 2012 pukul 16.20

Trimakasih atas pencerahanya gan ..semoga dapat menambah semangat untuk beribadah di bulan suci ini.

26 Juli 2012 pukul 03.49

waktu adalah sesuatu yang paling jauh jaraknya..karena waktu tak bisa diputar ulang.. :)

26 Juli 2012 pukul 05.16

jadi pemuda mesti cerdas, biar gak tertinggal oleh zaman,,,

26 Juli 2012 pukul 07.55

Mampir lagi sob.

26 Juli 2012 pukul 10.54

memang kita sebagai umat muslim harus pintar memanfaatkan waktu demi waktu yang tersedia di bulan ramadhan ini. jangan sampai kita melewatkan satu waktu saja dengan perbuatan yang sia sia,.

26 Juli 2012 pukul 19.53

nah.. mantaabbss bagt nih sob.. :D ijin save ya!

27 Juli 2012 pukul 01.42

muslim yang cerdas memang sangat diperlukan di masa sekarang ini, jangan sampai kaum yang anti islam melakukan propaganda dan menghancurkan kita...

27 Juli 2012 pukul 06.31

kira kira aku sudah cerdas belumya, aku sudah mengamalkan yang mengangap ramadhan hanya satu bulan saja ga ya? jadi aku ga sia sia kan.

28 Juli 2012 pukul 04.09

Trima kasih sob penxerahan nya,smoga ramadhan thn ini amal n ibasah kita lebih baik dari thn seblm nya... :)
Selamat menjalankan puasa :D

28 Juli 2012 pukul 12.23

"Jauhkanlah diri di dalam Ramadhan dari sikap yang tidak menentu, tidak menghasilkan apa-apa, baik keuntungan dunia apalagi akhirat"kata yang mampu menggugah hati

28 Juli 2012 pukul 12.59

aku setujuh bgt ntu sob di saat bulan yg agung ini kita harus menjadi seorangk muslim yg cerdas...^_^

29 Juli 2012 pukul 10.51

Inspiratif artikelnya SOb...
Intinya, Semoga Ramadhan Kita berkah... :)
Hadir selalu di mari dengan share : MP3 Inspiratif Bag. XVIII, reviewny ditunggu Sob, Thanks... :)

30 Juli 2012 pukul 04.20

Thanks for sharing mas..

salam

Jelajah Sumbawa

30 Juli 2012 pukul 20.14

wahhh manteb banget dah ini sob...
nice share banget, gak byk komen dah

30 Juli 2012 pukul 21.45

Terimakasih um, kita harus rajin2 beribadah kepada allah

1 Agustus 2012 pukul 02.12

ini baru info benar, yang dapat memberi semangat dan ilmu baru bagaimana menghadapi bulan suci agar berkah nya 100% :)

2 Agustus 2012 pukul 23.38

Saya kurang setuju sob kalo disini ditulis "Luangkanlah waktu sebulan saja" pasalnya ramadhan ini adalah bulan perbaikan menurut Saya yang kemudian dapat terus dipertahankan apa yang sudah diperbaiki (Amal ibadah) sampai kelak kita diperkenankan kembali dapat merasakan rahmat dari bulan suci ramadhan di masa yang akan datang dan terus seperti itu sampai ajal menjemput yang hidup - mati.

Posting Komentar

Terima Kasih banyak atas saran dan kritiknya.

Sama seperti peraturan yang dibuat oleh para blogger pada umumnya.., cuma disini saya harapkan agar para pengunjung untuk lebih fokus pada artikel kami yang bertemakan Agama (Islam), khususnya untuk saudara-saudari kami yang Muslim dan Muslimah.

0. Yang OOT silahkan masuk ke menu Buku Tamu/Blogwalking!
1. Komentar yang berbau JUDI/TOGEL, Porno tidak akan di Moderasi!
2. Komentar yang berbau JUDI/TOGEL, Porno tidak akan di Moderasi!
3. Harus Sopan
4. Admin tidak meladeni Debat kusir
5. Bercanda gk boleh ada unsur pornonya dan unsur Bohongnya
6. Silahkan melampirkan link Mati, gk boleh link hidup