Harga Gas Naik, BBM Naik Dan Harga Beras Melonjak

Kenaikan harga gas dan kelangkaan tabung gas melon dipasaran makin menambah beban kesulitan masyarakat.

Padahal saat ini masyarakat tengah direpotkan oleh naikknya harga beras dan harga bahan bakar minyak jenis prenium.

Dengan dalih menaikkan harga minyak dunia, pertamina terhitung mulai 1 Maret 2015 menetapkan kenaikatan harga baru elpiji ukuran 12 kg sebesar Rp. 134.000, atau mengalami kenaikan sebesar Rp. 5.000 per tabung.

Kebijakan baru yang diterapkan secara diam-diam ditengah kesulitan beban kehidupan masyarakat ini mulai banyak dikeluhkan warga.

Bukan hanya satu warga saja yang mengeluhkan beban hidup, apalagi setelah kenaikkan harga gas abung 12 kg, kini masyarakat juga dipersulit dengan hilangnya tabung gas subsidi ukuran 3 kg dipasaran.

Keluhan beban hidup akibat kenaikan harga gas tidak hanya dikeluhkan oleh warga Jabodetabek tapi juga dikelukan oleh masyarakat di Tegal Jawa Tengah.

Bukan hanya di Tegal disejumlah agen dikawasan Tanggerang Banten pasokan gas melon juga mulai berkurang, bahkan dibeberapa agen tabung gas warna hijau ini juga sudah mulai sulit didapatkan.

Kelangkaan gas 3 kg terjadi sudah 3 hari terakhir, Kepala Gudang Agen Gas Tanggerang Banten mengatakan, "Kelangkaan terjadi akibat pembatasan".

Kenaikkan harga gas ini kabarnya juga akan berimbas pada Bright gas, agen akan mematok harga Bright gas seharga Rp. 143.000 atau naik sebesar Rp. 5.000 per tabungnya.

Tidak adanya pengumuman kenaikan elpiji dimanafaatkan para pedagang untuk menaikkan harga jual lebih tinggi. Di Tasikmalaya gas 12 kg mencapai harga Rp. 160.000 padahal normalnya hanya Rp. 134.000 pertabung. 

Kenaikan harga BBM tanpa diumumkan terlebih dahulu cukup menghentakkan masyarakat, meski tidak signifikan kenaikkan harga BBM dikhawatirkan akan semakin membuat harga bahan pokok meningkat, apalagi rezim Jokowi-JK belum berhasil mengatasi lonjakan harga beras yang penyebabnya masih dianggap misterius. 

Pemerintah diharapkan untuk menjaga pasokan kebutuhan masyarakt ini, selain itu untuk bisa menertibkan harga eceran sehingga konsmen tidak dirugikan.

Sumber:
Trans7