Bismillahirrahmanirrahim
“Tidaklah kelembutan terdapat pada sesuatu kecuali akan menghiasinya, dan tidaklah dicabut dari sesuatu kecuali akan membuatnya jelek” (HR. Muslim)
Dari Amr bin Syu’aib, dari bapaknya, dari kakeknya berkata, “Rasulullah saw bersabda ‘Perintahkanlah anak kalian untuk mengerjakan shalat saat mereka berumur tujuh tahun, dan pukullah (jika mereka tidak mau sholat) saat mereka berumur sepuluh tahun, serta pisahkan tempat tidur mereka,” (HR. Abu Dawud, Ahmad)
Manusia pada dasarnya menyukai kelembutan, karena dalam kelembutan manusia lebih bisa menerima ilmu ataupun nasehat. Namun demikian bukan berarti manusia dilarang untuk bersikap tegas. Begitu pula dalam mendidik anak, kita harus pandai mengambil sikap terhadap anak, kapan bersikap lembut dan kapan bersikap tegas.
Pada artikel sebelumnya kita sudah menyinggung sedikit tentang reward dan punishment. Reward adalah bentuk apresiasi atau penghargaan atas suatu prestasi yang telah dilakukan, sedangkan punishment adalah konsekuensi logis dari pelanggaran aturan. Reward tidak sama dengan sogokan dan punishment tidak sama dengan penyiksaan.
Tujuan dari pemberian reward adalah untuk merangsang motivasi anak meraih prestasi atau perbuatan baik sedangkan tujuan dari pemberian punishment adalah agar anak belajar bertanggung jawab dan berfikir dahulu sebelum bertindak/berbuat pelanggaran.
Ketegasan dan konsistensi adalah dua hal yang akan menentukan keberhasilan penerapan reward dan punishment. Dua hal ini diperlukan agar :
1. Anak lebih cepat dalam mempelajari suatu perilaku
2. Meningkatkan motivasi karena jelas dan tidak gambling (tidak tergantung mood orang tua)
3. Membuat anak menghargai aturan dan figure otoritas.
Kali ini kita akan mengkhususkan pembahasan reward dan punishment untuk anak usia balita.Reward dan punishment mulai bisa diterapkan sejak anak usia 2 tahun. Pada usia ini orang tua harus lebih “murah” untuk memberikan reward daripada punishment.
Sebelum reward dan punishment diterapkan menjadi aturan main bersama antara orang tua dan anak, berikut adalah langkah-langkah yang penting untuk dijalankan, yaitu :
1. Aturan harus dimengerti, diingat dan diterima anak
2. Ada kesepakatan terlebih dahulu
3. Ada masa sosialisasi (beri contoh, diulang-ulang, beri peringatan)
4. Disampaikan secara jelas, konkrit dan dipahami anak
Reward dan punishment di usia balita dapat diterapkan untuk melatih anak agar memiliki kemampuan-kemampuan yang dituntut untuk anak seusianya. Misalnya untuk kegiatan toilet training, penyapihan, melepas dot dll.
Bentuk reward yang bisa diberikan kepada anak usia balita tidak harus berupa benda, melainkan sentuhan-sentuhan kasih sayang orang tua kepada anaknya. Berikut adalah contoh reward berupa afeksi yaitu :
1. Pujian non verbal seperti pelukan
2. Bentuk pengakuan seperti kata-kata sanjungan contohnya “Alhamduillah, Ade sekarang sudah hebat minum susu dari cangkir tidak memakai dot lagi, Ummi sayang sama Adek hebat”
3. Perlakuan istimewa seperti meluangkan waktu lebih untuk bermain bersama anak
Bersambung ke:
Sumber:
www.ansharulislam.com/baity-jannaty/reward-dan-punishment-yang-tepat-untuk-anak-balita-bagian-1/
Posting Komentar
Terima Kasih banyak atas saran dan kritiknya.
Sama seperti peraturan yang dibuat oleh para blogger pada umumnya.., cuma disini saya harapkan agar para pengunjung untuk lebih fokus pada artikel kami yang bertemakan Agama (Islam), khususnya untuk saudara-saudari kami yang Muslim dan Muslimah.
0. Yang OOT silahkan masuk ke menu Buku Tamu/Blogwalking!
1. Komentar yang berbau JUDI/TOGEL, Porno tidak akan di Moderasi!
2. Komentar yang berbau JUDI/TOGEL, Porno tidak akan di Moderasi!
3. Harus Sopan
4. Admin tidak meladeni Debat kusir
5. Bercanda gk boleh ada unsur pornonya dan unsur Bohongnya
6. Silahkan melampirkan link Mati, gk boleh link hidup