Pimpinan majelis zikir Az Zikra, KH. Muhammad Arifin Ilham menghimbau kepada umat Islam untuk berpegang teguh kepada aqidah Islam dan menghormati kaum Nasrani dengan tidak memberikan ucapan selamat apalagi mengikuti perayaan natal yang akan dilaksanakan esok (25/12/2013). Berikut pesan beliau yang ditulis dalam laman facebooknya:
Assalaamu alaikum wa rahmatullaahi wa barkaatuhu.
Subhanallah sahabat sholehku, aqidah, tauhid dan iman bagi hamba yang beriman kepada Allah, yang tahu hidup di dunia ini sebentar, dan benar-benar ingat selamat di akhirat adalah segala-galanya, akan benar benar dijaga kesuciannya dengan segala konsekwensinya.
Hari natal adalah hari keyaqinan dan ritual umat Nasrani. Wajib bagi kita menghormati keyaqinan mereka "lakum diinukum wa liyadiin". “Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku." (QS Al Kafiruun : 6)
Bahkan haram mencaci maki sembahan mereka, "Dan janganlah kamu memaki sembahan-sesembahan yang mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa pengetahuan yang benar..." (QS Al-An'am : 108).
Tetapi juga haram mencampur adukan keyaqinan kita dengan mereka, "Orang-orang yang beriman dan tidak mencampur adukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk" (QS Al An’am : 82).
Diantaranya larangan mengucapkan selamat natal, karena natal adalah keyaqinan dan ritual teman kita Kristiani, hormati tanpa harus mengucapkan selamat natal. Karena keyaqinan kita berbeda, mohon buka surah al Maidah ayat 72. Allah Swt berfirman:
Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah ialah Al masih putera Maryam", Padahal Al masih (sendiri) berkata: "Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu". Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, Maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun.
Lebih lengkapnya lihat fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI). Toleransi dalam muamalah, gotong royang, bisnis dan sebagainya. Ayo kita bersama, tetapi toleransi dalam keyaqinan, mari kita saling menjaga dan menghormati.
Kalaulah sahabat melihat para tokoh mengucapkan dan berbaur, jangan terkecoh apalagi latah mengikuti mereka. Semua menanggung konsekwensinya di akhirat kelak. Orang beriman mengedepankan aqidah "Ridho Allah, hidup dalam syariatnya dan keselamatan. Ridho Allah, hidup dalam syariatnya dan keselamatan di akherat daripada muamalah dunia secuil ini.
"Allahumma ya Allah yang menguasai semua hati dan keadaan, tetapkanlah hati kami dalam keimanan dan ketaatan padaMu... Aamiin".
Sumber:
http://www.suara-islam.com/
Posting Komentar
Terima Kasih banyak atas saran dan kritiknya.
Sama seperti peraturan yang dibuat oleh para blogger pada umumnya.., cuma disini saya harapkan agar para pengunjung untuk lebih fokus pada artikel kami yang bertemakan Agama (Islam), khususnya untuk saudara-saudari kami yang Muslim dan Muslimah.
0. Yang OOT silahkan masuk ke menu Buku Tamu/Blogwalking!
1. Komentar yang berbau JUDI/TOGEL, Porno tidak akan di Moderasi!
2. Komentar yang berbau JUDI/TOGEL, Porno tidak akan di Moderasi!
3. Harus Sopan
4. Admin tidak meladeni Debat kusir
5. Bercanda gk boleh ada unsur pornonya dan unsur Bohongnya
6. Silahkan melampirkan link Mati, gk boleh link hidup