Dahlan Iskan |
Banyak tokoh yang muncul ke permukaan dengan pencitraan yang aduhai. Salah satunya ialah Dahlan Iskan, Menteri Badan Umum Milik Negara (BUMN).
Begitu menjabat, banyak gebrakan di lakukan, sehingga kalangan yang
terkesima, kemudian Dahlan menuai pujian dari berbagai kalangan.
Namanya melambung. Belakangan Dahlan sudah mulai digadang-gadang
sebagai calon Presiden Indonesia.
Tapi tahukah anda, Dahlan Iskan tercatat sebagai anggota dari Lions Club Indonesia. Ia tercatat sebagai anggota organisasi yang berafiliasi ke Yahudi itu dengan nomor 83335. Ia menjadi anggota dari District 307B Indonesia-Surabaya Surya. Ia sempat menjadi ‘President’ District tersebut. Kini ia menjabat sebagai salah satu direktor.
Tapi tahukah anda, Dahlan Iskan tercatat sebagai anggota dari Lions Club Indonesia. Ia tercatat sebagai anggota organisasi yang berafiliasi ke Yahudi itu dengan nomor 83335. Ia menjadi anggota dari District 307B Indonesia-Surabaya Surya. Ia sempat menjadi ‘President’ District tersebut. Kini ia menjabat sebagai salah satu direktor.
Pantas kemudian pandangan-pandangannya sangat neoliberal. Di tengah
jabatannya yang sekarang, ia pun tetap melanjutkan rencana privatisasi
BUMN. Satu per satu BUMN yang ‘sehat’ masuk dalam rencana penjualan.
Pembelinya tidak lain adalah kapitalis asing.
Sebelumnya, di media yang di pimpinnya yakni Jawa Pos Grup,Dahlan memberi tempat yang eksklusif bagi kelompok Liberal, Ulil dan kawan-kawan. Mereka mengisi rubrik ‘Kajian Utan Kayu, yang pesan-pesannya kental akan nuansa pluralisme dan deislamisasi.
Lions Club sendiri adalah sebuah klub yang di yakini oleh para ahli menginduk kepada Fremansonry-tangan dari Zionisme Internasional. Tidak semua orang bisa menjadi anggotanya. Hanya orang yang di anggap berhasil/sukses dan berpengaruh yang bias masuk ke dalamnya.
Sebelumnya, di media yang di pimpinnya yakni Jawa Pos Grup,Dahlan memberi tempat yang eksklusif bagi kelompok Liberal, Ulil dan kawan-kawan. Mereka mengisi rubrik ‘Kajian Utan Kayu, yang pesan-pesannya kental akan nuansa pluralisme dan deislamisasi.
Lions Club sendiri adalah sebuah klub yang di yakini oleh para ahli menginduk kepada Fremansonry-tangan dari Zionisme Internasional. Tidak semua orang bisa menjadi anggotanya. Hanya orang yang di anggap berhasil/sukses dan berpengaruh yang bias masuk ke dalamnya.
Lions Club secara lahiriah menyerukan ide “Ikatan Kemanusiaan” dan
menghilangkan diskriminasi antara umat manusia. Namun hakikat yang
sebenarnya adalah organisasi ini merupakan mantel selubung Zionisme.
Ketika berbicara soal utang, Dahlan Iskan membuat "penyesatan" luar biasa ... klik disini artikelnya
Setali tiga uang dengan Lions Club, ada juga Rotary Club. Organisasi yang induknya juga sama dengan Lions Club ini menancapkan kukunya di seluruh dunia termasuk Indonesia. Organisasi ini juga merekrut orang-orang berpengaruh di suatu wilayah menjadi anggotanya.
Ketika berbicara soal utang, Dahlan Iskan membuat "penyesatan" luar biasa ... klik disini artikelnya
Setali tiga uang dengan Lions Club, ada juga Rotary Club. Organisasi yang induknya juga sama dengan Lions Club ini menancapkan kukunya di seluruh dunia termasuk Indonesia. Organisasi ini juga merekrut orang-orang berpengaruh di suatu wilayah menjadi anggotanya.
Salah satu yang terjerat adalah istri Walikota Solo, Kamis (23/2),
Rotary Club (RC) Solo Kartini melantik Iriana Joko Widodo sebagai
anggota kehormatan mereka, bersamaan dengan ulang tahun ke-107 Rotary
Internasional.
Iriana mengaku senang di jadikan anggota ke hormatan karena tertarik
dengan kegiatan Rotary Club yang banyak bergelutdi bidang kemanusiaan.
Sudah Sejak Lama
Sepak terjang kaki tangan Zionis di Indonesia sebenarnya telah
berlangsung lama, bahkan sebelum Indonesia merdeka. Mereka merekrut
orang lokal untuk mempropagandakan slogan mereka yakni HAM, demokrasi,
Sikap moderat, dan toleransi. Apalagi Belanda terkenal sebagai tempat
pertemuan Zionis Internasional sejak dulu kala.
Dr Th. Stevens, seorang sejarawan Belanda, dalam bukunya: ‘Tarekat
Mason Bebas dan Masyarakat di Hindia Belanda dan Indonesia 1764- 1962’
menyebut gerakan-gerakan kesukuan dan berbasiskan
sekularisme,pluralisme dan liberalisme dan anti islam di gerakan oleh
tokoh-tokoh anggota jaringan Zionis internasional.
Sumber : http://www.voa-islam.com