Ketiga dokter tersebut diantaranya, dr Ramadhan, SpBOnk, dr Drajat Suardi, SpB(K) Onk, dr. Fielda Djuita dan Dr Abrijanto SB
Tanggapan pertama dari dr Ramadhan, SpBOnk
"Belum ada buktinya, itu kan baru asumsi. Umur ayam itu kan pendek sampai dia dipotong, kalau dipotong obat hormonnya itu masih ada atau belum habis lalu dimakan menyebabkan kanker, sampai sekarang belum ada buktinya," kata dr Ramadhan, SpBOnk, yang berpraktik di RS Kanker Dharmais, saat dihubungi detikHelath pada Jumat (9/5/2014).
Tanggapan kedua dari dr. Fielda Djuita
Beliau tidak memungkiri bahwa kebanyakan ayam negeri yang banyak dikonsumsi saat ini merupakan hasil suntik hormon agar ayam cepat besar.
"Belum ada penelitian lebih lanjut tapi sayap ayam bisa mengaktifkan jaringan sel kanker payudara pada wanita dengan imbalance hormonal (ketidakseimbangan hormon) dan yang memiliki gen kanker. Saya sendiri tidak menganjurkan konsumsi ayam bagi wanita dengan keluhan tersebut," katanya saat ditemui di RS Dharmais, ditulis Sabtu (10/5/2014).
Fielda melanjutkan, jika ingin sekali makan ayam, ia menyarankan untuk makan ayam kampung. "Ayam kampung boleh lah. Tapi kita harus pastikan ayamnya juga tidak disuntik."
Tanggapan ketiga dari dr Drajat Suardi, SpB(K) Onk
Beliau mengatakan, sayap ayam dan juga ceker ayam belum tentu menyebabkan timbulnya kanker bagi orang yang sering mengonsumsinya.
"Tidak hanya sayap dan ceker, semua yang kolesterolnya tinggi juga bisa memicu kanker. Kalau kanker payudara itu kan memang erat kaitannya dengan hormon estrogen. Makanan yang mengandung kolesterol tinggi juga bisa memicu terjadinya kanker karena mengakibatkan kemudahan terbentuknya estrogen. Sehingga kalau estrogennya subur ya bisa memicu kanker, salah satunya kanker payudara," kata dokter yang merupakan Ketua Perhimpunan Onkologi Indonesia tersebut.
Walaupun belum terbukti pasti, namun menurut dr Drajat, mengonsumsi ayam yang sudah mendapat suntik hormon memang menigkatkan risiko untuk terkena kanker. Karena salah satu penyebab kanker merupakan faktor kimiawi. Untuk itu ia mengimbau agar masyarakat meminimalkan segala macam zat kimiawi yang bisa menjadi faktor pemicu kanker.
"Pembentukan sel kanker itu ada dua faktor utama, faktor internal dan eksternal. Faktor internal itu gen, kalau faktor eksternal terdiri sari 3 antara lain faktor biologis, kimiawi, dan fisik. Nah yang suntik ini termasuk kategori kimiawi, makanya kitaa jaga diri kita dari segala macam kimiawi yang bisa menjadi faktor eksternal," kata dr Drajat.
Tanggapan keempat dari Dr Abrijanto SB (Pakar Herbal dan Konsultan Herbal)
Dr Abrijanto SB juga sempat membenarkan bahwa kebanyakan ayam yang dikonsumsi saat ini merupakan hasil suntik hormon.
"Saya nggak berani bilang bahayanya karena perlu penelitian tapi kalau Anda tahu, nanti semua orang jadi ngeri makan ayam," singkat Abrijanto.
Sumber:
http://www.parkwaycancercentre.com
http://lifestyle.kontan.co.id
http://lifestyle.kontan.co.id
https://www.facebook.com
Posting Komentar
Terima Kasih banyak atas saran dan kritiknya.
Sama seperti peraturan yang dibuat oleh para blogger pada umumnya.., cuma disini saya harapkan agar para pengunjung untuk lebih fokus pada artikel kami yang bertemakan Agama (Islam), khususnya untuk saudara-saudari kami yang Muslim dan Muslimah.
0. Yang OOT silahkan masuk ke menu Buku Tamu/Blogwalking!
1. Komentar yang berbau JUDI/TOGEL, Porno tidak akan di Moderasi!
2. Komentar yang berbau JUDI/TOGEL, Porno tidak akan di Moderasi!
3. Harus Sopan
4. Admin tidak meladeni Debat kusir
5. Bercanda gk boleh ada unsur pornonya dan unsur Bohongnya
6. Silahkan melampirkan link Mati, gk boleh link hidup