Air sungai Bontang yang berubah menjadi merah darah sejak Selasa (11/2) perlahan mulai memudar Rabu (12/2), tapi rakyat yang tinggal disekitar hilir sungai Bontang diminta agar jangan dulu memanfaatkan air sungai tersebut, hingga menunggu hasil lab dari Badan Lingkungan Hidup (BLH), apakah berbahaya atau tidak. Masyarakat disuruh menunggu paling lama 3 hari.
Dari hasil penyelidikan Polres Bontang diketahui bahwa penyebab merahnya air sungai Bontang karena tercemar oleh konsentrat New Ferticol Ultra Red, bahan baku pewarna pupuk. Sudah ada tiga orang yang diamankan pihak berwajib tapi untuk sementara ketiga orang tersebut masih berstatus saksi.
Ketiga saksi itu diataranya adalah, Sri Sumanto (48) alias Sentot, bos CV Bontang Solo Bersama dan dua orang lagi berinisial NA dan AN. NA adalah karyawan atau anak buah dari Sentot sedangkan AN adalah penjual Drum.
Hingga kini barang bukti yang diamankan Polres Bontang diantaranya, enam drum ukuran 250 liter, keenam drum inilah yang diduga sebagai sumber limbah, lima dari enam drum tersebut sudah dalam kondisi terpotong menjadi dua dan barang bukti terakhir adalah 10 ember ukuran 20 kilogram berisi ferticol.
Kronologi Kejadian
Sri Sumanto (48) alias Sentot membeli beberapa buah drum. “Saya beli drum itu sudah lama, saya lupa. Saya beli di pos 7 (Kelurahan Lhoktuan, Red.) seharga Rp 180 ribu per buah. Drum-drum itu saya bersihkan, rencananya mau saya pakai untuk tanam buah naga. Kebetulan di samping rumah saya, buah naganya sudah tumbuh, jadi mau saya pindah,” aku Sri yang kerap disapa Sentot.
Dia mengaku sudah dua kali mencuci drum berisi ferticol dan dibuang ke parit. Hanya saja, saat aktivitas pertama beberapa minggu lalu, kondisinya akan hujan. Sehingga, larutan itu diduga cepat menyatu dengan air.
“Tadi (kemarin, Red.) saya cuci drum sebelum zuhur. Kebetulan pas kondisinya gerimis. Saya pikir akan hujan. Makanya saya cuci drum. Ternyata tidak hujan. Akhirnya saya dapat kabar dari polisi pukul 15.00 Wita kalau gara-gara saya, sungainya berubah warna. Saya minta maaf karena telah membuat panik warga. Tapi Insya Allah itu (pewarna pupuk, Red.) tidak beracun,” katanya.
Diketahui
pada Selasa (11/2) tiba-tiba warga dikejutkan dengan berubahnya warna
air sungai Bontang menjadi warna merah darah, warga berbondong-bondong
menyaksikan kejadian tersebut hingga memacetkan jalan sekitar.
Satu
peleton Dalmas dan jajaran Satlantas Polres Bontang kemudian dikerahkan
untuk mengatur jalanan. Yang mulai padat di Jalan Jendral Soedirman,
Jalan Sutan Syahrir, hingga Jalan Sultan Hasanuddin.
Berita terkait:
Berita terkait:
Sumber:
http://www.kaltimpost.co.id
http://www.korankaltim.com
+ Create Comment + 2 Responses so far.
wih darah yah mas :o
Wah bisa bisa saja kejadian jaman sekarang kuasa ilahi :(
Posting Komentar
Terima Kasih banyak atas saran dan kritiknya.
Sama seperti peraturan yang dibuat oleh para blogger pada umumnya.., cuma disini saya harapkan agar para pengunjung untuk lebih fokus pada artikel kami yang bertemakan Agama (Islam), khususnya untuk saudara-saudari kami yang Muslim dan Muslimah.
0. Yang OOT silahkan masuk ke menu Buku Tamu/Blogwalking!
1. Komentar yang berbau JUDI/TOGEL, Porno tidak akan di Moderasi!
2. Komentar yang berbau JUDI/TOGEL, Porno tidak akan di Moderasi!
3. Harus Sopan
4. Admin tidak meladeni Debat kusir
5. Bercanda gk boleh ada unsur pornonya dan unsur Bohongnya
6. Silahkan melampirkan link Mati, gk boleh link hidup