Home » » Catatan Seorang Ibu Tentang Ucapan Selamat Natal

Catatan Seorang Ibu Tentang Ucapan Selamat Natal


Belumlah Natal tiba, pernak pernik dan atributnya sudah menghiasi tempat perbelanjaan yang saya kunjungi.

Para kasir sudah dilengkapi dengan topi santa clause. Lagu-lagu natal diperdengarkan.  Pemberian ucapan selamat Natal pun sudah mulai ramai diperbincangkan di televisi, ada sebagian kaum muslimin yang menganggap pemberian ucapan Natal sebagai sebuah hal yang sah-sah saja namun ada juga yang kontra terkait hal ini.

Lalu bagaimanakah sebetulnya sikap yang seharusnya dilakukan seorang muslim ketika non muslim merayakan hari besarnya, apakah Islam membolehkan memberikan ucapan selamat untuk ritual agamanya?

Terkait hal ini, Rasulullah SAW bersabda “Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk kelompok mereka.” (HR. Ahmad dan Abu Dawud dari ibn Umar) .  lebih jauh, ibnu Qoyyim Al Jauziyah rahimahullah juga berkata: “ Memberi selamat atas acara ritual orang kafir yang khusus bagi mereka, telah disepakati bahwa perbuatan tersebut haram.  Semisal memberi selamat atas hari raya dan puasa mereka, dengan mengucapkan, ‘selamat hari raya dan sejenisnya.

Bagi yang mengucapkannya, di kalaupun tidak sampai pada kekafiran, paling tidak itu merupakan perbuatan haram.  Berarti ia telah memberi selamat atas perbuatan mereka yang menyekutukan Allah.  Bahkan perbuatan tersebut lebih besar dosanya di sisi Allah dan lebih dimurkai daripada memberi selamat atas perbuatan khamr atau membunuh.  Banyak orang yang kurang mengerti  agama terjerumus dalam suatu perbuatan tanpa menyadari buruknya perbuatan tersebut.  Ia telah menyiapakan diri untuk mendapatkan kemarahan dan kemurkaan Allah.”

Dari dalil di atas sudah jelas bahwa umat Islam tidak boleh mengucapkan selamat natal apalagi ikut-ikutan merayakan natal.  Namun sayang saat ini pemerintah seolah cuek terkait permasalahan yang merusah aqidah umat islam ini.  Karena saat ini pemerintah menjalankan aturan demokrasi yang memberikan kebebasan bagi siapapun untuk beraqidah termasuk kebebasan untuk mengucapkan selamat natal sekalipun diucapkan oleh seorang muslim.

Berbeda ketika Islam diterapkan dalam seluruh aspek kehidupan dalam bingkai khilafah maka khilafah ini akan selalu menjaga aqidah umat dan tidak akan membiarkan satu perbuatan pun yang bisa menodai aqidah umat.

Agu Dian Sofiyani, SS.
Ibu Rumah Tangga

Sumber:
http://www.voa-islam.com
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Rohis Facebook

Komentar baru tidak diizinkan.