Home » » Nasi Cepat Basi Walaupun Pakai Rice Cooker, Kenapa Ya?

Nasi Cepat Basi Walaupun Pakai Rice Cooker, Kenapa Ya?

Semua orang mungkin sudah tidak asing lagi dengan Rice Cooker atau biasa kita kenal sebagai alat untuk memasak nasi/Penanak nasi/pengukus nasi, cukup dengan sekali pencet dan menunggu setengah jam maka nasi siap dihidangkan, selain cepat masak, nasi juga bisa tetap terjaga kehangatannya.

Namun beberapa orang mengeluhkan, memasak nasi dengan peralatan elektrik ini membuat nasi cepat basi. Kenapa ya?

Berikut ini jawabannya
Ada 4 elemen penting yang terdapat dari sebuah peralatan masak nasi, 4 elemen ini pula yang sangat menentukan kualitas nasi tersebut, elemen-elemen itu diataranya:

1. Elemen pemanas (heater)
2. Pengendali temperatur (termostat)
3. Wadah tempat menanak nasi (jar)
4. Pengeluaran uap (steam outlet)

Saat tombol ON di pencet listrik akan mengalir ke Elemen pemanas (heater) sehingga heater menghasilkan panas. Daya heater tiap peralatan masak nasi elektrik bervariasi, rata-rata antara 50 - 80 watt.

Beda dengan Pengendali temperatur (termostat) yang justru mematikan tombol ON menjadi OFF, jadi elemen heater dan termostat bekerja berbarengan, Heater  tidak bisa bekerja sendirian melainkan bareng dengan termostat yang bertugas memastikan temperatur nasi berada dalam rentang temperatur 75 -800C. Bila nasi sudah panas, termostat akan memutus aliran listrik ke heater agar pemanasan menjadi OFF. Sebaliknya, bila nasi sudah mulai dingin, bagian ini akan memberi informasi pada heater agar ON kembali.

Nasi yang berada dalam rentang tadi tidak akan cepat basi. Tapi, yang terjadi kadang respon termostat tidak sempurna sehingga temperaturnya turun hingga di bawah minimum. Bila ini terjadi, nasi cenderung berair dan cepat basi.

Kedua elemen listrik tadi sangat berkaitan dengan tegangan listrik. Di negeri kita, tegangan listrik yang harusnya 220 V sering tidak stabil terutama pada saat beban puncak yang terjadi pada malam hari, atau jika ada masalah gangguan suplai listrik. Tegangannya bisa turun hingga 180 V atau malah kurang dari itu. Akibatnya, heater yang didesain untuk tegangan 220 V tidak mampu menghasilkan panas yang cukup. Kinerja heater dan termostat pun terganggu dan berdampakburuk terhadap kualitas nasi. Nasi berair dan cepat basi.

Jalan keluar terbaik adalah memasak nasi secukupnya setiap pagi agar nasi selalu habis saat makan malam dan peralatan masak nasi yang bisa sekaligus menghangatkan nasi tidak perlu bekerja menghangatkan nasi pada malam ini. Cara lain, bila ada nasi yang berlebih, simpanlah di lemari pendingin untuk kemudian dihangatkan kembali esok paginya.

Bau yang menempel
Wadah tempat menanak nasi juga ikut mempengaruhi kualitas nasi. Wadah yang pernah digunakan untuk menghangatkan nasi basi, bau basinya akan menempel di pori-pori wadah, terutama wadah yang memiliki lapisan antilengket, juga di seal karet dan tutup peralatan. Gara-gara bau yang menempel ini, nasi yang tidak basi pun akan mengeluarkan aroma basi.

Yang terakhir adalah bagian pengeluaran uap. Bila lubang pengeluaran uap tersumbat sesuatu, entah itu nasi, lubang cenderung lembap dan menjadi tempat yang nyaman bagi bakteri pembusuk. Uap air yang melewati bagian ini lalu terkontaminasi bakteri tadi dan nasi pun cenderung lekas basi.

Jadi, sesungguhnya nasi basi belum tentu salah peralatannya. Ketidaktahuan kita tentang seluk beluk peralatan ini pun bisa jadi menjadi penyebabnya.

Sumber:
http://intisari-online.com/
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Rohis Facebook