Home » » Bangkai Tikus Diolah Jadi Pupuk Organik

Bangkai Tikus Diolah Jadi Pupuk Organik

Bangkai Tikus

Tikus yang kerap jadi musuh petani, kini dimanfaatkan sebagai pupuk.

Satu hektar sawah yang diberikan cairan pupuk tikus menghasilkan 12 ton padi lebih subur dibandingkan dengan mengandalkan pupuk kimia.

Sawah 1 hektar milik Anas Tika di Kecamatan Cempa Pinrang Sulawesi Selatan ini tumbuh subur hanya mengandalkan pupuk Bangkai Tikus, bulir padi bahkan lebih panjang.

Cara membuat pupuk tikus cukup sederhana, bangkai tikus dimasukkan ke dalam tiga sumur beton untuk di fermentasi, bangkai tikus diberi air limbah untuk mempercepat penghancuran. Nah cairan bangkai tikus ini pun siap dialirkan ke area persawahan.

Karena temuannya ini Anak Tika digelari Professor tikus oleh para petani di desanya.

Pupuk alami ini sudah dpergunakan ditahun 1998 lalu, ide ini muncul tak sengaja ketika bangkai tikus yang meresahkan warga dibuang dibawah pohon, tak disangka bangkai yang hancur malah menyuburkan tanaman.

Temuan Anas ini mulanya dicibir oleh para petani tetangganya, namun dia berhasil membuktikan bahwa hama tikus yang meresahkan justru bisa menjadi pupuk organik ramah lingkungan yang tidak merusak struktur tanah, ia pun tak perlu khawatir naiknya harga pupuk dipasaran.

Meski belum ada hasil penelitian lebih lanjut dari Dinas Pertanian setempat terhadap temuan Anas tersebut, namun beberapa peneliti tikus baik lokal, nasional bahkan internasional kerap berdatangan ke Kecamatan Cempa Pinrang untuk melihat langsung dan mempelajari metode pembutan pupuk dari bangkai tikus tersebut.

Berkat ketegunannya, Anas yang hanya tamatan sekolah dasar ini dinobatkan sebagai petani teladan tingkat nasional tahun lalu.

Pupuk bangkai tikus ini mampu menggencot produksi padi 8 hingga 12 ton perhektar, petani lain hanya menghasilkan gabah 6 hingga 7 ton perhektar.

Keberhasilan pupuk tikus itu ternyata menarik perhatian petani-petani lain. Awalnya hanya petani di desanya. Lama-kelamaan, orang-orang dari wilayah lain seperti Enrekang, Mamuju, Barru, Polewali, Majene, dan Soppeng pun belajar dari kelompok tani pimpinan Anas.

Sumber:
http://video.liputan6.com
http://makassar.tribunnews.com
http://news.okezone.com
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Rohis Facebook

+ Create Comment + 5 Responses so far.

21 Maret 2013 pukul 16.42

Mantaps gan.

21 Maret 2013 pukul 16.45

efek yg timbul bisa haram atau tidak?? jika tidak dan sudah di teliti. bagus sekali :)

[ Gabung yuk ke Direktori Backlink Gratis Berkualitas No.1 Indonesia ]

21 Maret 2013 pukul 19.05

@sweatangelunsur bangkainya tlh terurai habis olh tanah, jd tdk ada kandungan bangkai yg trserap masuk ke dlm padi... wallahu a'lam

Anonim
23 Maret 2013 pukul 00.33

Wah, info nya sangat menarik dan sangat bermanfaat gan untuk kami para pembaca..

0'iya, Jgn lupa kunjungi blog baru aku ya gan ^_^

15 September 2013 pukul 12.55

Keren Gan Infonyaa (Y)
Pak anas Beruntung Bangett Yahh karena Unsur Ketidak Sengajaannya ia Berhasil Menemukan Penemuan Baru dan dinobatkan sebagai petani teladan tingkat nasional :)

Posting Komentar

Terima Kasih banyak atas saran dan kritiknya.

Sama seperti peraturan yang dibuat oleh para blogger pada umumnya.., cuma disini saya harapkan agar para pengunjung untuk lebih fokus pada artikel kami yang bertemakan Agama (Islam), khususnya untuk saudara-saudari kami yang Muslim dan Muslimah.

0. Yang OOT silahkan masuk ke menu Buku Tamu/Blogwalking!
1. Komentar yang berbau JUDI/TOGEL, Porno tidak akan di Moderasi!
2. Komentar yang berbau JUDI/TOGEL, Porno tidak akan di Moderasi!
3. Harus Sopan
4. Admin tidak meladeni Debat kusir
5. Bercanda gk boleh ada unsur pornonya dan unsur Bohongnya
6. Silahkan melampirkan link Mati, gk boleh link hidup