MASKER, ASAP & KEBAKARAN HUTAN

Berdasarkan standar US EPA (Environmental Protection Agency) berikut adalah kadar polusi udara yang dinilai sudah berbahaya=

1. Sulfur dioksida (SO2): 2620 mcg/m3 (1 ppm) selama 24 jam

2. Particulate matter / partikulat (PM): 1000 mcg/m3, 24 jam

3. Karbon monoksida (CO): 57,5 mg/m3 (50 ppm), 8 jam atau 86,3 mg/m3 (75 ppm) 4 jam atau 144 mg/m3 (125 ppm) 1 jam

4. Nitrogen dioksida (NO2)= 3750 mcg/m3 (2 ppm) 1 jam atau 938 mcg/m3

Ada banyak zat lain dalam polusi udara (termasuk kebakaran hutan) yang tidak dicantumkan dalam rekomendasi di atas dengan rekomendasi berbeda. Misalnya standar negara bagian California=

1. PM 2,5: 35 mcg/m3 24 jam
2. PM 10: 50 mcg/m3 1 jam
3. Timbal: 0,15 mcg/m3 3 bulan
4. Ozon: 0,09 ppm 1 jam atau 0,07 ppm 8 jam

Belum lagi ditambah polusi seperti metana (CH4) dan karbon organik lain non-metana.

Gas-gas tersebut berukuran sangat kecil karena hanya terdiri dari beberapa atom. Sebagai contoh adalah oksigen yang kita butuhkan hanya terdiri dari 2 atom O (O2) sedangkan ozon terdiri dari 3 (O3) sehingga sangat sulit disaring dengan masker.

Sedangkan PM adalah campuran benda padat & cair dengan berbagai ukuran. PM sangat mungkin disaring dengan masker / respirator tergantung tingkat masker tersebut dan ukuran PM. PM halus berukuran 2,5 mikron atau kurang. PM 10 artinya PM dengan ukuran 10 mikron.

Berapakah emisi dari kebakaran hutan di Indonesia? Tidak ada data dirilis pemerintah Jokowi. Tapi dari data luar, kebakaran hutan tropik menimbulkan emisi kira-kira sperti ini=
- CO2: 1604 g/kg EF
- CO: 117
- CH4: 6,7
- Etana (C2H6): 0,75
- n-butana (n-C4H10): 0,04
- Formaldehid (CH2O) aka formalin: 1,66
- Furan (C4H4O): 0,33
- Ammonia (NH3): 1,08
- PM 2,5: 8,5
Dan banyak polutan lain

Bagaimana penggunaan masker? Masker sendiri adalah alat yang menutupi wajah seluruhnya atau sebagian. Masker yang digunakan untuk melinddungi sistem pernapasan penggunanya dinamakan respirator.

Dalam hal tujuan menyaring atau menangkap kuman atau partikulat penggunanya agar tidak menulari orang lain digunakanlah masker bedah.

Untuk tujuan yang lebih protektif terhadap penggunanya digunakan respirator dengan spesifikasi khusus. Yang banyak digunakan untuk tenaga kesehatan adalah respirator N95, terutama digunakan oleh yang bekerja menangani flu burung, tapi bisa juga digunakan dalam menangani pasien lain.

Masker (respirator) N95 adalah respirator yang bisa menyaring 95% partikel (termasuk kuman) berukuran 0,3 mikron. Sebagai informasi, ukuran bakteri rata-rata sekitar 2-80 mikron. Sedangkan virus sangat kecil, sekitar 0,5-2 mikron.

US Food and Drug Administration (FDA) merekomendasikan penggunaann masker N95 bagi petugas kesehatan dan FDA awalnya tidak merekomendasikan N95 digunakan untuk setting komunitas dan setting khusus. Belum cukup bukti penggunaan masker N95 untuk keperluan di luar petugas kesehatan. Tetapi belakangan FDA memikirkan dapat digunakan pada kebakaran hutan.

N95 dapat menyaring partikulat yang cukup kecil. PM 2,5 berdasarkan informasi di atas memiliki kadar tinggi di udara polusi akibat kebakaran hutan tropis sedangkan N95 performanya cukup baik dalam menyaring partikel ukuran sangat halus sebesar 0,3 mikron.

N95 direkomendasikan dipakai tidak lebih dari 8 jam, sekali pakai, tidak bergantian pengguna, tidak dipegang-pegang dan diganti jika rusak atau terlalu basah.

Jika sudah terlalu mengganggu (misal sesak/pengap) segera lepaskan masker N95 untuk menghirup udara yang lebih segar dan bebas.

Semoga musibah kebakaran hutan dan asap segera berlalu. Salam.

Gatut Priyonugroho

Sumber:
Salkamal Tan