Hari
Rabu (22/1/2014), Departemen Pertahanan AS, dikenal juga sebagai
Pentagon, memberikan kebebasan kepada tentara Amerika kebebasan untuk memakai atribut terkait agama masing-masing, semisal Sorban, Jenggot, kerudung, peci. Bahkan termasuk tato pun dibolehkan.
Letnan Komandan Nate Christensen, seorang juru bicara Pentagon, menurutnya permintaan anggota untuk mengakomodasi atribut keagamaan ini akan dilihat kasus per kasus. Hal itu demi memastikan bahwa hal ini tidak mempengaruhi "suksesnya pelaksanaan misi, kohesi unit, ketertiban dan kedisiplinan.
“Penolakan atas permintaan untuk memelihara janggut dan memakai pakaian khusus lainnya bisa ditolak jika dinilai berpotensi membahayakan prosedur keamanan operasional maupun persenjataan militer seperti helm atau masker pelindung,” tuturnya.
Kebijakan baru tersebut akan berlaku untuk semua agama yang diakui oleh militer AS di semua matra. Menurut statistik yang dilansir NBC News, saat ini ada sekitar 3.700 pasukan militer AS yang beragama Islam dan 1.500 Wicca. "Kami tidak tahu berapa banyak permintaan yang akan muncul," kata Christensen.
Menanggapi belied tersebut, Amardeep Singh, salah satu pendiri kelompok advokasi Sikh Coalition menilainya sebagai "langkah maju". "Benar-benar kemajuan bahwa militer menyatakan komitmen untuk melindungi kebebasan beragama. Namun, jelas bahwa perjalanan kita untuk sampai ke sana masih panjang,” tuturnya.
Ibrahim Hooper, seorang juru bicara untuk Dewan Hubungan Amerika-Islam, mengatakan menyambut baik akomodasi agama yang lebih luas dalam militer AS.
“Saya harus lihat bagaimana praktiknya. Hal ini tergantung pada komandan dan dilihat dari pengalaman sebelumnya menjadi problematik — beberapa diizinkan, yang lain tidak,” ujarnya.
Sumber:
http://web.inilah.com
http://www.hidayatullah.com