Home » » 7 Penyakit ini Datang Saat Hujan Dan Banjir

7 Penyakit ini Datang Saat Hujan Dan Banjir

Banjir

Bukan hanya di daerah Jakarta dan sekitarnya yang banjirnya cukup parah tapi di daerah lain pun demikian, dengan curah hujan yang cukup tinggi  ditambah dengan selokan atau parit yang sampahnya menyumbat, bukan hanya itu sungai-sungai kecil pun banyak sampahnya, disinilah memicu banjir saat hujan.

Saat air selokan atau sungai meluap bersama banjir otomatis akan mencemari perumahan warga sekitar, ini penyeban munculnya berbagai penyakit. Mulai dari diare hingga demam berdarah.

Berikut 7 Penyakit ini Datang Saat Hujan Dan Banjir yang kami himpun dari inilah.com.

Penyakit kulit
Penyakit ini dapat berupa infeksi, alergi atau bentuk lain. Pada musim banjir maka masalah utamanya adalah kebersihan yang tidak terjaga baik. Seperti juga pada ISPA, maka faktor berkumpulnya banyak orang misalnya di tempat pengungsian korban banjir, berperan dalam penularan infeksi kulit 
  
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)
Gejala utama dapat berupa batuk dan demam, kalau berat dapat / mungkin disertai sesak napas, nyeri dada dll. Faktor berkumpulnya banyak orang misalnya di tempat pengungsian korban banjir, juga berperan dalam penularan ISPA.

Penanganan penyakit ini dapat dilakukan dengan istirahat; pengobatan simtomatis sesuai gejala; mungkin diperlukan pengabatan kausal untuk mengatasi penyebab; meningkatkan daya tahan tubuh; mencegah penularan pada orang sekitar antara lain dengan menutup mulut ketika batuk, tidak meludah sembarangan dll.

Faktor berkumpulnya banyak orang misalnya di tempat pengungsian korban banjir, juga berperan dalam penularan ISPA.

Diare
Potensi timbulnya diare saat banjir sangat besar, tentunya ini beralasan karena kebersihan air termasuk air yang dipakai untuk masak dan minun termasuk fasilitas sehari-hari tercemar air bajir.

Beberapa tips menghindari terserang penyakit diare dari Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kemenkes, Tjandra Yoga Aditama.

1. Mencuci tangan pakai sabun setiap akan makan atau minum serta sehabis buang hajat;
2. Merebus air minum hingga mendidih setiap hari;
3. Menjaga kebersihan lingkungan;
4. Menghindari tumpukan sampah disekitar tempat tinggal.

Beliau juga menambahkan apabila dilihat ada gejala-gejala diare agar segera menghubungi petugas kesehatan terdekat.

Penyakit kronik
Perburukan penyakit kronik yang mungkin sudah diderita. Hal ini terjadi karena penurunan daya tahan tubuh akibat musim hujan berkepanjangan, dan apalagi bila banjir berhari-hari.

Demam berdarah
Air banjir yang mengalir biasa menghayutkan beberapa sampah termasuk kaleng bekas dan tempat yang bisa terkumpul air didalamnya seperti pot dan ban. Dengan mengendamnya air pada sampah tersebut otomatis menjadi sarang bagi nyamuk aedes aegypti yaitu nyamuk penular penyakit demam berdarah.

Genangan air itu akhirnya akan menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk tersebut. Dengan meningkatnya populasi nyamuk sebagai penular penyakit, maka risiko terjadinya penularan juga semakin meningkat.Tjandra Yoga Aditama menghimbau agar masyarakat diharapkan ikut berpartisipasi secara aktif melalui gerakan 3M yaitu mengubur kaleng-kaleng bekas, menguras tempat penampungan air secara teratur dan menutup tempat penyimpanan air dengan rapat. Selain itu agar masyarakat segera membawa keluarganya ke sarana kesehatan bila ada yang sakit dengan gejala panas tinggi yang tidak jelas sebabnya yang disertai adanya tanda-tanda perdarahan," ujarnya.

Leptospirosis
Penyakit leptospirosis disebabkan oleh bakteri yang disebut leptospira. Penularan penyakit leptospirosis lewat sarana hewan atau biasa diisitilahkan dengan zoonosis, hewan terkhusus tikus melalui kotoran dan air kencingnya.

Air meluap diselokan yang menjadi sarang tikus, maka tikus-tikus yang tinggal di liang-liang tanah akan ikut keluar menyelamatkan diri. Tikus tersebut akan berkeliaran di sekitar manusia dimana kotoran dan air kencingnya akan bercampur dengan air banjir tersebut.

Seseorang yang memiliki luka, kemudian bermain atau terendam air banjir yang sudah tercampur dengan kotoran atau kencing tikus yang mengandung bakteri lepstopira, maka orang tersebut potensial terinfeksi dan akan jatuh menjadi sakit.

Penyakit saluran cerna lain
Demam tifoid, merupakan salah satu penyakit saluran cerna. Dalam hal ini juga faktor kebersihan makanan memegang peranan penting.

Pencegahan
Agar terhindar dari penyakit-penyakit di atas, masyarakat diingatkan untuk senantiasa menjaga Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) antara lain dengan:

1.Makan/minum yang baik dan bersih (selalu makanan yang sudah dimasak).
2.Tidak jajan sembarangan.
3.Istirahat yang cukup; tetap upayakan kebersihan diri dan lingkungan.
4.Jangan buang sampah sembarangan; senantiasa melakukan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) yaitu sebelum makan, sebelum mengolah makanan, setelah BAB, setelah menceboki anak, setelah memegang lingkungan yang kotor dan hewan.

Sumber:
http://www.inilah.com/
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Rohis Facebook