Antara Lamborghini Dan Jembatan Gantung Putus Yang Mendunia

Koleksi mobil super mewah milik Tubagus Chaeri Wardana yang berbanding terbalik dengan kondisi masyarakat Banten

Kasus-kasus korupsi di Provinsi Banten yang selama ini tertutup rapat, menjadi terbuka lebar setelah pintu Gerbangnya yang terkenal sangat kokoh mulai dibuka paksa oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) baru-baru ini.

Tertangkap tangannya Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar dan Adik Ratu Atut Chosiah, Tubagus Chaery Wardhana alias Tubagus Wawan beserta beberapa pejabat serta politisi lainnya, tentunya membuat masyarakat Banten khususnya dan Indonesia umumnya menjadi lega dan mengacungkan jempol atas kinerja KPK.

Namun dalam kasus penangkapan tersebut tentunya semakin berdampak negatif terhadap citra Indonesia di mata dunia yang yang selama ini sudah terlanjur dicap sebagai salah satu negara terkorup.

Betapa tidak, penangkapan terhadap pejabat-pejabat korup tersebut diberitakan oleh berbagai media massa internasional.

Salah satu koran terkemuka di Amerika Serikat, Washington Post mengutip”  Presiden SBY yang terkejut akan kejadian tersebut. “Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sangat syok dan mempertanyakan integritas dari keputusan sidang MK sebelumnya,” begitu ucap SBY seperti dilansir dari Washington Post, Sabtu (5/10/2013).

The New York Times juga ikut memberitakan dengan memberi judul “Top Indonesian Judge Held in Corruption Case” yang diterbitkan pada hari Kamis (3/10) kemarin.

Media AS itu mendeskripsikan kronologi penangkapan Akil, anggota DPR Chairun Nisa, dan beberapa orang lainnya. The NYT juga membeberkan beberapa kasus penangkapan yang dilakukan KPK sebelumnya, seperti Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini, Mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq, hingga Anas Urbaningrum.

Termasuk beberapa media di Asia seperti, Aljazeera yang menyebut penangkapan Ketua MK itu terkait kasus suap pemilihan kepala daerah, serta  media Singapura The Straits Times dan Asiaone.com memberitakan hal yang sama.

Provinsi Banten juga terdongkrak menjadi harum namanya di mata Internasional, namun bukan karena keindahan alamnya, atau prestasi lainnya, namun karena dalam penyitaan oleh KPK tersebut ditemukan mobil-mobil super mewah dan juga rumah mewah yang dimiliki keluarga dinasti Banten tersebut.

Seperti ramai diberitakan, dalam penggrebekan KPK dirumah di Jalan Denpasar IV nomor 35, Jakarta Selatan milik Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan, adik Gubernur Banten Ratut Atut Chosiyah yang juga suami dari Walikota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany.

Didalam garasi milik Wawan ditemukanlah mobil-mobil super mewah seperti: 2 Unit Ferrari merah, 1 Unit Nissan GTR putih, 1 Unit Lamborghini Aventador putih, 1 Unit Rolls Royce hitam, 1 Unit Camry hitam, 1 Unit Lexus hitam, 1 Unit Bentley hitam, 1 unit Toyota Kijang Innova hitam serta 1 motor Harley Davidson.

Namun berbanding terbalik, sebelumnya Banten juga sempat menjadi perhatian dunia dengan pemberitaan Jembatan gantung putusnya.

Media-media di luar negeri ramai memberitakan  Anak-anak sekolah di Desa Sangiang Tanjung, Lebak, Banten, harus menempuh titian maut saat hendak masuk sekolah. Merayap bergelantungan di atas sungai berarus deras sambil memegangi bentangan tali kawat sisa-sisa jembatan yang rusak karena banjir.

Meski di bawah ancaman maut, siswa sekolah dasar (SD) dan SMP di Kampung Ciwaru, Desa Sangiang Tanjung, Kecamatan Kalanganyar, Kabupaten Lebak, terpaksa bergelantungan di jembatan gantung yang rusak diterjang hujan dan angin.

Mereka harus melewati jembatan tersebut karena merupakan satu-satunya akses untuk bisa sampai ke sekolah mereka dengan cepat.

Tentunya dua kenyataan yang sangat kontras tersebut menunjukkan betapa selama ini Dinasti politik Banten yang berada dibawah kepemimpinan Ratu Atut Chosiah yang menjadi Gubernur Banten telah menari-nari diatas penderitaan rakyatnya.(Red)

Sumber:

http://cahayareformasi.com