Larangan Ucapan Selamat Natal Bagi Muslim |
Mungkin tidak lama lagi, akan terdengar, akan terpampang tulisan yang dibaca “Merry Christmas”, atau yang artinya Selamat Hari Natal. Dan biasanya, momen ini disandingkan dengan ucapan Selamat Tahun Baru.
Sebagian orang menganggap ucapan semacam itu tidaklah bermasalah, apalagi yang yang berpendapat demikian adalah mereka orang-orang kafir. Namun hal ini menjadi masalah yang besar, ketika seorang muslim mengucapakan ucapan selamat terhadap perayaan orang-orang kafir.
Dan ada juga sebagian di antara kaum muslimin, berpendapat nyeleneh sebagaimana pendapatnya orang-orang kafir. Dengan alasan toleransi dalam beragama!? Toleransi beragama bukanlah seperti kesabaran yang tidak ada batasnya. Namun toleransi beragama dijunjung tinggi oleh syari’at, asal di dalamnya tidak terdapat penyelisihan syari’at. Bentuk toleransi bisa juga bentuknya adalah membiarkan saja mereka berhari raya tanpa turut serta dalam acara mereka, termasuk tidak perlu ada ucapan selamat.
Islam mengajarkan kemuliaan dan akhlak-akhlak terpuji. Tidak hanya perlakuan baik terhadap sesama muslim, namun juga kepada orang kafir. Bahkan seorang muslim dianjurkan berbuat baik kepada orang-orang kafir, selama orang-orang kafir tidak memerangi kaum muslimin.
Allah Ta’ala berfirman,
لا يَنْهَاكُمُ اللَّهُ عَنِ الَّذِينَ لَمْ يُقَاتِلُوكُمْ فِي الدِّينِ وَلَمْ يُخْرِجُوكُم مِّن دِيَارِكُمْ أَن تَبَرُّوهُمْ وَتُقْسِطُوا إِلَيْهِمْ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ
“Allah tiada melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil.” (QS. Al Mumtahanah: 8)
Namun hal ini dimanfaatkan oleh sebagian orang untuk menggeneralisir sikap baik yang harus dilakukan oleh seorang muslim kepada orang-orang kafir. Sebagian orang menganggap bahwa mengucapkan ucapan selamat hari natal adalah suatu bentuk perbuatan baik kepada orang-orang nashrani. Namun patut dibedakan antara berbuat baik (ihsan) kepada orang kafir dengan bersikap loyal (wala) kepada orang kafir.
Alasan Terlarangnya Ucapan Selamat Natal
Sebagian orang menganggap ucapan semacam itu tidaklah bermasalah, apalagi yang yang berpendapat demikian adalah mereka orang-orang kafir. Namun hal ini menjadi masalah yang besar, ketika seorang muslim mengucapakan ucapan selamat terhadap perayaan orang-orang kafir.
Dan ada juga sebagian di antara kaum muslimin, berpendapat nyeleneh sebagaimana pendapatnya orang-orang kafir. Dengan alasan toleransi dalam beragama!? Toleransi beragama bukanlah seperti kesabaran yang tidak ada batasnya. Namun toleransi beragama dijunjung tinggi oleh syari’at, asal di dalamnya tidak terdapat penyelisihan syari’at. Bentuk toleransi bisa juga bentuknya adalah membiarkan saja mereka berhari raya tanpa turut serta dalam acara mereka, termasuk tidak perlu ada ucapan selamat.
Islam mengajarkan kemuliaan dan akhlak-akhlak terpuji. Tidak hanya perlakuan baik terhadap sesama muslim, namun juga kepada orang kafir. Bahkan seorang muslim dianjurkan berbuat baik kepada orang-orang kafir, selama orang-orang kafir tidak memerangi kaum muslimin.
Allah Ta’ala berfirman,
لا يَنْهَاكُمُ اللَّهُ عَنِ الَّذِينَ لَمْ يُقَاتِلُوكُمْ فِي الدِّينِ وَلَمْ يُخْرِجُوكُم مِّن دِيَارِكُمْ أَن تَبَرُّوهُمْ وَتُقْسِطُوا إِلَيْهِمْ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ
“Allah tiada melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil.” (QS. Al Mumtahanah: 8)
Namun hal ini dimanfaatkan oleh sebagian orang untuk menggeneralisir sikap baik yang harus dilakukan oleh seorang muslim kepada orang-orang kafir. Sebagian orang menganggap bahwa mengucapkan ucapan selamat hari natal adalah suatu bentuk perbuatan baik kepada orang-orang nashrani. Namun patut dibedakan antara berbuat baik (ihsan) kepada orang kafir dengan bersikap loyal (wala) kepada orang kafir.
Alasan Terlarangnya Ucapan Selamat Natal
1- Bukanlah perayaan kaum muslimin
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menjelaskan bahwa perayaan bagi kaum muslimin hanya ada 2, yaitu hari ‘Idul fitri dan hari ‘Idul Adha.
Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata : “Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam datang ke Madinah, penduduk Madinah memiliki dua hari raya untuk bersenang-senang dan bermain-main di masa jahiliyah. Maka beliau berkata : Aku datang kepada kalian dan kalian mempunyai dua hari raya di masa Jahiliyah yang kalian isi dengan bermain-main. Allah telah mengganti keduanya dengan yang lebih baik bagi kalian, yaitu hari raya kurban (‘Idul Adha) dan hari raya ‘Idul Fitri” (HR. Ahmad, shahih).
Sebagai muslim yang ta’at, cukuplah petunjuk Nabi -shallallahu ‘alaihi wa sallam- menjadi sebaik-baik petunjuk.
2- Menyetujui kekufuran orang-orang yang merayakan natal
Ketika ketika mengucapkan selamat atas sesuatu, pada hakekatnya kita memberikan suatu ucapan penghargaan. Misalnya ucapan selamat kepada teman yang telah lulus dari kuliahnya saat di wisuda.
Nah,begitu juga dengan seorang yang muslim mengucapkan selamat natal kepada seorang nashrani. Seakan-akan orang yang mengucapkannya, menyematkan kalimat setuju akan kekufuran mereka. Karena mereka menganggap bahwa hari natal adalah hari kelahiran tuhan mereka, yaitu Nabi ‘Isa ‘alaihish shalatu wa sallam. Dan mereka menganggap bahwa Nabi ‘Isa adalah tuhan mereka. Bukankah hal ini adalah kekufuran yang sangat jelas dan nyata?
Padahal Allah Ta’ala telah berfirman,
لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ
“Bagimu agamamu, bagiku agamaku.” (QS. Al-Kafirun: 6).
3- Merupakan sikap loyal (wala) yang keliru
Loyal (wala) tidaklah sama dengan berbuat baik (ihsan). Wala memiliki arti loyal, menolong, atau memuliakan orang kita cintai, sehingga apabila kita wala terhadap seseorang, akan tumbuh rasa cinta kepada orang tersebut. Oleh karena itu, para kekasih Allah juga disebut dengan wali-wali Allah.
Ketika kita mengucapkan selamat natal, hal itu dapat menumbuhkan rasa cinta kita perlahan-lahan kepada mereka. Mungkin sebagian kita mengingkari, yang diucapkan hanya sekedar di lisan saja. Padahal seorang muslim diperintahkan untuk mengingkari sesembahan-sesembahan oarang kafir.
Allah Ta’ala berfirman,
قَدْ كَانَتْ لَكُمْ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ فِي إِبْرَاهِيمَ وَالَّذِينَ مَعَهُ إِذْ قَالُوا لِقَوْمِهِمْ إِنَّا بُرَاء مِنكُمْ وَمِمَّا تَعْبُدُونَ مِن دُونِ اللَّهِ كَفَرْنَا بِكُمْ وَبَدَا بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمُ الْعَدَاوَةُ وَالْبَغْضَاء أَبَداً حَتَّى تُؤْمِنُوا بِاللَّهِ وَحْدَهُ
“Sesungguhnya telah ada suri tauladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengan dia; ketika mereka berkata kepada kaum mereka: “Sesungguhnya kami berlepas diri daripada kamu dari daripada apa yang kamu sembah selain Allah, kami ingkari (kekafiran) mu dan telah nyata antara kami dan kamu permusuhan dan kebencian buat selama-lamanya sampai kamu beriman kepada Allah saja.” (Qs. Al Mumtahanah: 4)
4- Nabi melarang mendahului ucapan salam
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لاَ تَبْدَءُوا الْيَهُودَ وَلاَ النَّصَارَى بِالسَّلاَمِ
“Janganlah kalian mendahului Yahudi dan Nashara dalam salam (ucapan selamat).” (HR. Muslim no. 2167). Ucapan selamat natal termasuk di dalam larangan hadits ini.
5- Menyerupai orang kafir
Tidak samar lagi, bahwa sebagian kaum muslimin turut berpartisipasi dalam perayaan natal. Lihat saja ketika di pasar-pasar, di jalan-jalan, dan pusat perbelanjaan. Sebagian dari kaum muslimin ada yang berpakaian dengan pakaian khas perayaan natal. Padahal Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah melarang kaum muslimin untuk menyerupai kaum kafir.
مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ
“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka.” (HR. Ahmad dan Abu Dawud)
Pembicaraan Kelahiran Isa dalam Al Qur’an
Bacalah kutipan ayat di bawah ini. Allah Ta’ala berfirman,
فَحَمَلَتْهُ فَانْتَبَذَتْ بِهِ مَكَانًا قَصِيًّا (22) فَأَجَاءَهَا الْمَخَاضُ إِلَى جِذْعِ النَّخْلَةِ قَالَتْ يَا لَيْتَنِي مِتُّ قَبْلَ هَذَا وَكُنْتُ نَسْيًا مَنْسِيًّا (23) فَنَادَاهَا مِنْ تَحْتِهَا أَلَّا تَحْزَنِي قَدْ جَعَلَ رَبُّكِ تَحْتَكِ سَرِيًّا (24) وَهُزِّي إِلَيْكِ بِجِذْعِ النَّخْلَةِ تُسَاقِطْ عَلَيْكِ رُطَبًا جَنِيًّا (25)
“Maka Maryam mengandungnya, lalu ia mengasingkan diri dengan kandungannya itu ke tempat yang jauh. Maka rasa sakit akan melahirkan anak memaksa ia (bersandar) pada pangkal pohon kurma, dia berkata: ‘Aduhai, alangkah baiknya aku mati sebelum ini, dan aku menjadi barang yang tidak berarti, lagi dilupakan.’ Maka Jibril menyerunya dari tempat yang rendah: “Janganlah kamu bersedih hati, sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai di bawahmu. Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu.” (QS. Maryam: 22-25)
Kutipan ayat di atas menunjukkan bahwa Maryam mengandung Nabi ‘Isa ‘alahis salam pada saat kurma sedang berbuah. Dan musim saat kurma berbuah adalah musim panas. Jadi selama ini natal yang diidetikkan dengan musim dingin (winter), adalah suatu hal yang keliru.
Penutup
Ketahuilah wahai kaum muslimin, perkara yang remeh bisa menjadi perkara yang besar jika kita tidak mengetahuinya. Mengucapkan selamat pada suatu perayaan yang bukan berasal dari Islam saja terlarang (semisal ucapan selamat ulang tahun), bagaimana lagi mengucapkan selamat kepada perayaan orang kafir? Tentu lebih-lebih lagi terlarangnya.
Meskipun ucapan selamat hanyalah sebuah ucapan yang ringan, namun menjadi masalah yang berat dalam hal aqidah. Terlebih lagi, jika ada di antara kaum muslimin yang membantu perayaan natal. Misalnya dengan membantu menyebarkan ucapan selamat hari natal, boleh jadi berupa spanduk, baliho, atau yang lebih parah lagi memakai pakaian khas acara natal (santa klaus, pent.)
Allah Ta’ala telah berfirman,
وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ
“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.” (QS. Al-Maidah: 2).
Wallahu waliyyut taufiq.
Penulis: Wiwit Hardi Priyanto
Editor: Muhammad Abduh Tuasikal
Artikel Muslim.Or.Id
+ Create Comment + 93 Responses so far.
sebenarnya masalah ini masih menjadi perdebatan, ada yang membolehkan dan ada yang mengharamkan, tapi untuk lebih selamatnya, kita tidak usah mengucapkan selamat seperti dijelaskan diatas...trims nice post sobat:}
@Muro'i El-Barezyiya betul sob,tdk dipungkiri bhw ada silang pendapat diantara ulama Tapi para ulama yg membolehkan ucapan selamat natal telah di koreksi scr total olh bbrp ulama lainnya dan insya Allah pendapat yg paling benar bhw Ucapan Selamat Natal Itu Terlarang.
lihat pembahasannya disini:
Ulama Sepakat: Haram Mengucapkan Selamat Natal
http://rohis-facebook.blogspot.com/2012/12/mengucapkan-selamat-natal-amalan-yang.html
ulasannya komplit...jd ngerti knp hal ini mjd perdebatan
sippp ini baru jelas (y)
klo masalah ucapan slamat terhadap ituh... lebeh sy diam aja.
tampak memang sangat sepele, tp sangat berbahaya, ngena di akidah.
@ahmad rizal samsiyups! mantap sob! emank lbh baik diam aja.., alias tdk mengucapkan.. *smile
kalo sekedar nyanyiin yang " jingle bel " itu apa gak apa apa mas ???
lakum dinukum waliyadinn.
manfa'at banget sob. cakepp
@Limit Postgk boleh.., sorg muslim hrs melepaskan diri scr total dr hal2 yg berbau Natal.. *smile
@Rohis Facebookberati saya salah nih sudah menyanyikan lagu itu :'(
@Mochammad Nasrullohyupz..! cakep *smile
@Leni Fitriaiya benar.., cz ini masalah aqidah jd jgn disepelekan.. *smile
@Mukhlissmg bermanfaat... *smile
@cii yuniatyAlhamdulillah..... *smile
ternyata ngucapinya aja ga boleh ya, apa lagi ngikutin berpenampilan
malah kya orang kafir nanti
saya juga ngepost tentang ini, kata seseorang bahasa saya terlalu sinis
betul juga mas bro.
untung ane muslim bro.
jadi nggak terlalu masalh baca nis postingam.
tapi akan bermasalah jika yang baca tulisan ente anak nasrani.
jangan SARA mas bro :D
wah.. sebenarnya kita itu muslim atau tidak sih ??
terimakasih kawan, sudah saling mengingatkan
@Benny Dwi
wah ternyata sobat bener bener peduli sampe pas saya buka blog nya ada bar tersendiri untuk tema ini hehe :)
sebuah status di fb
Perhatikan
nasrani : kenapa kau tidak mengucapkan selamat natal kepadaku?
Muslim : maaf tidak bisa
nasrani : kenapa tidak? Bukankah itu hanya sebuah kalimat?
Muslim : apa kau bisa mengucapkan syahadat?
Nasrani : oh maaf tidak bisa Muslim : bukan kah itu hanya kalimat
nasrani : *terdiam*
ini bukan mengandung SARA tetapi kuharap kalian mengerti maksudnya
terimakasih kawan sudah diingatkan tentang hal ini...ada yang membolehkan dan ada yang melarang,
namun daripada amalan yang lain menjadi rusak karena-nya, bukankan sebaiknya kita tidak melakukannya ...salam :)
Banyak teman* yang saya kenal di fb yang mengumbar selamat hari natal, saya bingung mau menasihatinya, takut dikira menggurui...
@NFSabar aja Bun..! *smile
seseorang yg berkata itu klo dia sorg muslim maka bodohx pangkat dua, hrs di doakan dan dinasehati tp klo yg berkata itu sorg nasrani, emank dr sonox nasrani sdh itu Bodoh! *smile
@Benny Dwihehe..., ini sdh rencana sy dr sebelum bulan desember, semua sdh masuk jadwal *smile
makasih sdh double komennya *smile
@rivaiheheh., benar jg mas bro..! tp klo ada muslim yg risih baca postingan ini dan berkata Jangan Sara maka itu muslim yg Jahil/Bodoh tp klo nasrani yg berkata demikian maka itu dimaklumi cz emank dr sonox mereka Bodoh!
@Adytiya Hary Priyatnaterima kasih jg sob!..,
@Crusader 12heheh.., analog yg bagus sob!
sebenarx isu sara itu datang dr org2 kafir dan JIL..,isu sara itu propaganda org Kafir dan Anti Agama!, aneh jg kita ngomong Quran dan hadits lalu dikata Jangan Sara *smile
tp klo ngomongnya yg bertentangan dgn Quran dan Hadits dikata Bukan Sara, Aneh bin ajaib! *smile
lengkap ya mas penjelasan nya ada dalil yang menguatkannya...
jd paham dan yakin akan hukumnya...terima kasih buat pencerahannya :)
@rivai
nggak ngerti agama gue om :D
jadi santai aja :D
@rivaimari sama2 belajar...
jadi santai aja *smile
@Rohis Facebook keren home page nya spesial :)
tq ya gan rohis... kemarin temen2 binus sempat menanyakan soal ini ke sekertaris MUI, dan dari semenjak tahun 80'an juga sudah diturunkan fatwa haram mengucapkan selamat natal, kenapa haram? karena jika kita mengucapkan kalimat itu berarti kita setuju kalo yesus lahir pada tgl 25 desember, masa Tuhan lahir? haha.. di al Ikhlas sudah disebutkan Tuhan itu satu, tapi di kristen malah ada Tuhan anak, tuhan ayah, tuhan Ibu.... jika terpaksa diperbolehkan mengucapkan selamat namun dengan kalimat "SELAMAT HARI LIBUR NATAL YA KAWAN2 (KRISTEN)"
dan kemarin waktu di faith freedom juga debat soal ini...
kalo yesus lahir berarti punya bapak donk?
#iyalah Bapaknya kan dilangit.
terus sebelum yesus lahir siapa yang kalian sembah?
#bapaknya lah
sebelum bapaknya lahir siapa yang kalian sembah?
#kakeknya lah.
terus2an kami debat malah bilang kristen itu agama baru, ah padxa koit deh mereka :D
~eh malah curhat wkwkwk
#kunbal gan
Sya smenjak mengetahui bahwa mengucapkan selamat natal itu di larang ...sya mulai menghindarinya sob apalagi ikut memeriahkannya, sbab tkutnya akan terjadi apa" dgn Akidah ataupu Iman ....
Tetapi sya aneh knpa para pejabat" muslim masih mengucapkan hal tersebut, apakah mereka itu tdk tahu atau pura" gk tahu ?
Menyimak dulu, untuk mengerti kenapa orang enggan atau sungkan untuk mengucapkannya. Beda pendapat bisa menambah kasanah budaya dan pikiran.
wah ini udah artikel yang ke tiga kalinya yang saya baca, yang membahas tentang ucapan selamat natal.
saya jadi bingung nih sobat, karena teman-teman saya banyak yang beragama kristiani. terus saya harus bersikap gimana?
menghormati natar umat beragama, berarti ngucapin selamat donk, tidak ngucapin selamat sama temen berarti fanatik donk.?
mumet ndas ku sob..? hehehehehe
@Masnadyinsya Allah disini lebih lengkap, semua ada 9 artikel dan semua yg sobat keluhkan sdh ada jawabanx pd artikel2 trsebut,
menghormati mereka bukan hrs dgn mengucapkan, bnyk cara ko',misalx dgn cukup memberi senyum tetap sopan, atw sekalian menghindar aja.
coba baca2 artikel sy tentang Natal.., smg bisa mencerahkan, Aamiin...*smile
@Djangkaru Bumisemua dikembalikan kpd Agama sob...,tdk semua budaya hrs dibenarkan dan tdk semua pula budaya hrs disalahkan yg menjadi pembeda atw penentu mana yg benar dan yg salah adalah Agama...pedoman hidup kita Al Quran dan Hadits.
@Limit Komputersemoga Allah membantu sobat untuk tetap konsisten/istiqomah.
mengenai pejabat sy no comment,
yg pastix masalah ini sdh sangat jelas bhw tdk bolehx mengucapkan selamat Natal...
Perbuatan para Pejabat tdk bs dijadikan Dalil... *smile
@budi os 19sama2 pak, terima kasih sdh sempat mampir.. *smile
Terus Kalau dia seorang pemimpin mengucapkan ucapan selamat natal gimana tuh sob sementara pemimpin tersebut seorang muslim..?
Wah saya baru tahu ini sob, terima kasih sudah berbagi
subhanallah.. share yg baik kawan..
aku setuju..
aku ijin share jg ya ke fb, ehehe
@cik awiyg salah tetap salah walaupun yg melakukanx pemimpin atw org2 yg terpandang...! *smile
@Penyuluh Perikanansama2 pak.., terima kasih sdh mampir.. *smile
@Ahmad Yazidsilahkan.., mf baru sempat jawab *smile
@Saiful Anaszthx.... *smile
@Mahdi Troopssy gk terlalu mendalami kristologi sob, jd biarkan aja org ahli yg nangani.., *smile
kunjungan siang kk artikelnya sangat bagus kak
@BlogS of Hariyantoterimakasih kembali pak...,selamat menempuh hidup Baru *smile
@ayyanablom apa2 sdh takut...,sampaikan aja.., insya Allah berpahala kuk.., urusan mereka mau trima atw tdk itu belakangan, yg penting dakwai dlu.. *smile
@Luhurfatah10 Blogzsmg bs dipahami dan diamalkan.., makasih *smile
Yup, karena toleransi, tak sebatas ucapan selamat hari raya :)
http://diniehz.blogspot.com/2012/12/toleransi-tak-sebatas-selamat-hari-raya.html
@diniehzyupz! setuju bun... *smile
ajib blog nya keren banget mas :D
betul tuhh :D
mlm sobat ma'af baru berkunjung lgi banyak urusan heheh.. jdi gitu'y genk trmksi banyak,ni sobat
@si Ommakasih.., blog sobat jg keren ko'! *smile
@Brebes VS Lamongangpp ko, santai aja mas bro... *smile
soal kaidah ada batasannya memang
@Rohis Facebook
boleh dong bagi tutorial nya yg ada di blog ini heheh :D
@si Omtutorial yg mana sob.., sy gk jago kode2-an, semua asal nyoba2 dan nyari2 di google hehehe....,
@Stupid monkeyyupz.! benar mas bro.. *smile
heheheh mlm bang balik. lgi,ni ane minta ituh donk yang bergoyang-goya di menu utamanya bang bole gk bang
jawaban inilah yg saya cari
terimakasih sudah berbagi dan mengingatkan sob.
aku memilih utk tdk mengucapkan selamat. Dan teman2ku yg merayakan natal tdk pernah komplain kok. Selama kita ttp baik kpd mereka, merekapun akan menghargai sikap kita.
@Rohis Facebookoke makasih sob :D
@Brebes VS Lamonganbnyk ko tutorialx di google, dicari aja mas.., sy jg pny rencana untuk bagi2 tp gk tau kapan... *smile
seyogyanya kita memang jadi makmum saja.. samik'na wa athok na dari semua ulama yang memang didelegasikan melalui sunnah dan hadist RasulNya
benar yang ditulis sobat, syukron
persoalan aqidah memang aksiomatik. MUI sudah menetapkan itu, dan kita mempercayakan ijma'nya kan.
makasih sob infonya... lumayan menambah wawasan.... :)
menhilangkan pluralisme..:)
kata ucay mah 'pluralisme? injak saja' hahaa..:D sipp gan..:)
.. wachhhhhh,, hampir semuanya pada posting ginian. he..86x. tapi alhamdulillah,, aq udah paham dari mamah aq n sebelum aq memakai jilbab. he..86x ..
@Rohis Facebookiyah
lumayan bikin bingung juga posisi kaya gini sob,,,saya pernah punya temen deket dia non muslim temen susah seneng bareng, bagi bagi cerita manis pahit barneg waktu jaman sekolah dulu trus ada lagi partner kerja paling loyal yg pernah saya punya skrang jg gtu,,dia non muslim sebagai sahabat bahkan dia jg anggep saya sodaranya sendiri katanya bgtupun saya juga... dilain pihak jg guru agama saya jg pernah bilang dulu postingan ini sama persis,,,ANDY LAW (antara dylema dan galaw)mumet amp skrang saya msh tetep bingung :)
oleh karna itu kita jadi muslim harus tau dengan ajaran nya gituya ustadz gak cuman muslim-musliman...
@Reo Adamsama2 Pak., terima kasih kembali.. *smile
yah... telat baca natalnya udah lewat =P
@Wisata Murahterima kasih pak.., lama jg gk bersilaturahim... *smile
@covalimawatibenar banget mbk..!
@Blog Lumajangmakasih kembali sob! *smile
@romi bozsmg bermanfaat..! thx ya.. *smile
@Supercoolzziye bang injak aja tp orgx jgn diinjak ya hehhee...
@♥VPie◥♀◤MahaDhifa♥Alhamdulillah... *smile
@Adhie Anfieldiya sob emank serba salah jg klo sdh terlanjur dekat dgn mereka (org2 Kafir)..., tp cz ini bukan permasalahan yg sepele jd yg sdh terbiasa jgn lg dibiasakan, n lagi jgn berteman dekat dgn mereka...,tetap bersikap baik tp jgn berteman dekat dgn mereka.
coba disimiak,
http://rohis-facebook.blogspot.com/2012/12/interaksi-dengan-non-muslim-yang.html
http://rohis-facebook.blogspot.com/2012/12/bentuk-loyal-kepada-orang-kafir.html
makasih bnyk *smile
@mahbub ikhsanmanggilx jgn ustadz pak!... makasih *smile
@Miss Usiapa suruh terlambat datang dan ini msh dlm suasana natal jd blom terlambat *smile
naudzubillah,.
insya allah aku gak pernah ngucapinnya,. :)
ilmu yang bermanfaat sekali nich..
sama aja kita gadai iman kalau ngucapin n rayakan :)
begini saja bro, kamu lbh setuju yg mana,
umat beragama saling mengucapkan selamat, trs hidup rukun damai tanpa ada permusuhan bahkan tawuran yg memakan byk korban nyawa.
atau kamu lbh setuju, mempertahankan sebuah perbedaan, lalu menimbulkan konflik dan masalah,umat beragama saling bunuh membunuh, korban nyawa yg melayang sia-sia.
nah, kamu lbh milih mana?
udah cukup Bumi ini menelan byk korban yg sia2 hanya karena sebuah perbedaan. Agama bukan dijadikan alasan untuk sebuah perbedaan.
kita semua sama dimata Sang Pencipta.
(Oya, selamat ya sob, blogmu terpilih menjadi "Guest This Week"nya Penghuni 60. alias dipajang seminggu full di homepage Penghuni 60. cek di sidebar kanan atas ya.. minggu ini kamu Guest Starnya. semoga bermanfaat.happy weekend)
wahhhh ane setuju banget sob...
@Penghuni 60untuk menanggapi pernyataan sobat ini sebenarx butuh postingan khusus., tp biarlah sy menanggapix scr ringkas aja.., nti insya Allah sy jabarkan dlm postingan khusus. *smile
----
Asumsi2 yg sobat lakukan sebenarx hnylah Asumsi2 kosong/hny khayalan belaka, Apakah ada data akuratnya??, apakah sobat pernah mendengar berita yg mengatakan bhw Gara2 MUI melarang Ucapan Selamat Natal hingga terjadilah konflik saling Bunuh sesama ummat beragama, tawuran dll??! *smile
seperti yg sobat katakan,
Agama bukan dijadikan alasan untuk sebuah perbedaan. kita semua sama dimata Sang Pencipta.
sy Bertanya, Apakah sobat mau ke Gereja hari Minggu lalu ke Masjid Hari Jummat??!, lalu ke wihara dan ke Pura..??, kan semua sama dimata Tuhan, gmn Mau?? *smile
Paham Pluralisme agama (semua agama sama) adalah paham yg Lucu n super Bingung dan MUI telah Melarang Paham ini.
Islam Agama yg bijak dan Sangat Kokoh dlm memegah Teguh hal2 yg prinsipil, Islam jg Paham bhw ada Perbedaan yg hrs di Tolerir dan ada Pula Perbedaan yg tdk bisa di Tolerir, perbedaan yg tdk bs di Tolerir hrs di Sikapi dgn Tegas dan Bijak!, misalx masalah Memberi Ucapan Selamat Natal.., Islam Melarangnya tapi Bukan Pelarangan yg Meng-Halalkan saling bunuh sesama ummat Beragama, Sobat ko memahaminya secara terbalik ya..?? *smile
Terima kasih sdh memasukkan blog sy dlm Guest This Week, smg silaturahim kita bs erat dan membawa berkah Aamiin....
Sebenarnya ane juga ingin bahas agama di blog ane.. tp blog ane topiknya umum, jadi isinya perkara umum.. NIse share sob.. kayaknya kita sepaham nih dari sisi manhaj dan aqidah
ternyata.. di tv juga di sirakan :) .
Posting Komentar
Terima Kasih banyak atas saran dan kritiknya.
Sama seperti peraturan yang dibuat oleh para blogger pada umumnya.., cuma disini saya harapkan agar para pengunjung untuk lebih fokus pada artikel kami yang bertemakan Agama (Islam), khususnya untuk saudara-saudari kami yang Muslim dan Muslimah.
0. Yang OOT silahkan masuk ke menu Buku Tamu/Blogwalking!
1. Komentar yang berbau JUDI/TOGEL, Porno tidak akan di Moderasi!
2. Komentar yang berbau JUDI/TOGEL, Porno tidak akan di Moderasi!
3. Harus Sopan
4. Admin tidak meladeni Debat kusir
5. Bercanda gk boleh ada unsur pornonya dan unsur Bohongnya
6. Silahkan melampirkan link Mati, gk boleh link hidup