Lidah Bunglon |
Lidah Bunglon Mengalahkan Kecepatan Jet Tempur -- Bunglon atau londok (bahasa Sunda) adalah sejenis reptil yang termasuk ke dalam suku (familia) Agamidae. Kadal lain yang masih sesuku adalah cecak terbang (Draco spp.) dan soa-soa (Hydrosaurus spp.).
Bunglon meliputi beberapa marga, seperti Bronchocela, Calotes, Gonocephalus, Pseudocalotes dan lain-lain. Bunglon bisa mengubah-ubah warna kulitnya, meskipun tidak sehebat perubahan warna chamaeleon (suku Chamaeleonidae). Biasanya berubah dari warna-warna cerah (hijau, kuning, atau abu-abu terang) menjadi warna yang lebih gelap, kecoklatan atau kehitaman.
Bunglon reptil yang populer karena kemampuannya mengubah warna kulit. Pigment unik pada lapisan kulit chameleon memberi kemampuan bunglon untuk mengubah warna. Selain memiliki kemampuan unik yaitu bisa merubah warna kulitnya ternyata bungkon juga memiliki kemampuan yang luar biasa dan membuat kagum beberapa ilmuan. Ini terletak pada Gerakan cepat pada lidah binatang ini.
Seperti dikutip dari situs Scientific American, lidah bunglon bisa melesat dengan akselerasi mencapai 400 meter per detik kuadrat. Kecepatan lidahnya bisa melejit dari 0 ke 6 meter per detik, hanya dalam waktu 20 milidetik, sebuah kecepatan yang melebihi kemampuan mata manusia untuk mengikuti.
Dokumentasi penelitian yang telah diterbitkan oleh majalah ilmiah Proceedings of the Royal Society of London (Series B), dua pakar dibidang morfologi yang mempelajari kebiasaan makan bunglon menemukan unsur-unsur lain yang terkait dengan gerakan cepat lidah binatang ini.
Kedua pakar morfologi asal Belanda ini, Jurriaan de Groot dari Universitas Leiden, dan Johan van Leeuwen dari Universitas Wageningen, telah mengambil film-film sinar X berkecepatan tinggi, yakni 500 bingkai per detik, untuk mengetahui/mempelajari kenapa lidah bunglon bisa berfungsi saat menangkap mangsa. dari film-film yang terkumpul tersebut menunjukkan bahwa ujung lidah bunglon mengalami percepatan 50 g (g = konstanta gravitasi). Luar biasa ternyata Percepatan lidah bunglon ini jauh lima kali lebih besar daripada yang dapat dicapai oleh sebuah jet tempur.
Kemudian kedua pakar tadi membedah jaringan lidah dan menemukan bahwa otot pemercepat sama sekali tidak cukup kuat untuk menghasilkan gaya yang diperlukan ini sendirian. Dengan meneliti lidah bunglon, mereka menemukan keberadaan sedikitnya 10 bungkus licin, yang hingga saat itu belum diketahui, di antara otot pemercepat dan tulang lidah.
Bungkus-bungkus ini, yang melekat ke tulang lidah di ujungnya yang terdekat dengan mulut, teramati mengandung serat-serat protein berajutan spiral. Serat-serat ini memadat dan berubah bentuk ketika otot pemercepat mengerut dan menyimpan tenaga bagaikan seutas pita karet yang tertekan.
Ketika mencapai ujung bulat tulang lidah, bungkus-bungkus yang ketat dan memanjang ini secara bersamaan menggelincir dan mengerut dengan kekuatan dan melontarkan lidah. Secepat serat-serat ini menggelincir dari tulang lidah, bungkus-bungkus saling memisahkan diri bagaikan tabung-tabung sebuah teleskop, dan karena itu lidah mencapai jangkauan terjauhnya. Van Leeuwen berkata, “ini adalah ketapel teleskopis.”
Ketapel ini memiliki ciri lain yang amat mencolok. Ujung lidah mengambil bentuk hampa pada saat menghantam mangsa. Ketika terlontar, lidah ini dapat menjulur sejauh enam kali panjangnya ketika istirahat di dalam mulut, dan dua kali panjang tubuhnya sendiri.
Bunglon meliputi beberapa marga, seperti Bronchocela, Calotes, Gonocephalus, Pseudocalotes dan lain-lain. Bunglon bisa mengubah-ubah warna kulitnya, meskipun tidak sehebat perubahan warna chamaeleon (suku Chamaeleonidae). Biasanya berubah dari warna-warna cerah (hijau, kuning, atau abu-abu terang) menjadi warna yang lebih gelap, kecoklatan atau kehitaman.
Bunglon reptil yang populer karena kemampuannya mengubah warna kulit. Pigment unik pada lapisan kulit chameleon memberi kemampuan bunglon untuk mengubah warna. Selain memiliki kemampuan unik yaitu bisa merubah warna kulitnya ternyata bungkon juga memiliki kemampuan yang luar biasa dan membuat kagum beberapa ilmuan. Ini terletak pada Gerakan cepat pada lidah binatang ini.
Seperti dikutip dari situs Scientific American, lidah bunglon bisa melesat dengan akselerasi mencapai 400 meter per detik kuadrat. Kecepatan lidahnya bisa melejit dari 0 ke 6 meter per detik, hanya dalam waktu 20 milidetik, sebuah kecepatan yang melebihi kemampuan mata manusia untuk mengikuti.
Dokumentasi penelitian yang telah diterbitkan oleh majalah ilmiah Proceedings of the Royal Society of London (Series B), dua pakar dibidang morfologi yang mempelajari kebiasaan makan bunglon menemukan unsur-unsur lain yang terkait dengan gerakan cepat lidah binatang ini.
Kedua pakar morfologi asal Belanda ini, Jurriaan de Groot dari Universitas Leiden, dan Johan van Leeuwen dari Universitas Wageningen, telah mengambil film-film sinar X berkecepatan tinggi, yakni 500 bingkai per detik, untuk mengetahui/mempelajari kenapa lidah bunglon bisa berfungsi saat menangkap mangsa. dari film-film yang terkumpul tersebut menunjukkan bahwa ujung lidah bunglon mengalami percepatan 50 g (g = konstanta gravitasi). Luar biasa ternyata Percepatan lidah bunglon ini jauh lima kali lebih besar daripada yang dapat dicapai oleh sebuah jet tempur.
Kemudian kedua pakar tadi membedah jaringan lidah dan menemukan bahwa otot pemercepat sama sekali tidak cukup kuat untuk menghasilkan gaya yang diperlukan ini sendirian. Dengan meneliti lidah bunglon, mereka menemukan keberadaan sedikitnya 10 bungkus licin, yang hingga saat itu belum diketahui, di antara otot pemercepat dan tulang lidah.
Bungkus-bungkus ini, yang melekat ke tulang lidah di ujungnya yang terdekat dengan mulut, teramati mengandung serat-serat protein berajutan spiral. Serat-serat ini memadat dan berubah bentuk ketika otot pemercepat mengerut dan menyimpan tenaga bagaikan seutas pita karet yang tertekan.
Ketika mencapai ujung bulat tulang lidah, bungkus-bungkus yang ketat dan memanjang ini secara bersamaan menggelincir dan mengerut dengan kekuatan dan melontarkan lidah. Secepat serat-serat ini menggelincir dari tulang lidah, bungkus-bungkus saling memisahkan diri bagaikan tabung-tabung sebuah teleskop, dan karena itu lidah mencapai jangkauan terjauhnya. Van Leeuwen berkata, “ini adalah ketapel teleskopis.”
Ketapel ini memiliki ciri lain yang amat mencolok. Ujung lidah mengambil bentuk hampa pada saat menghantam mangsa. Ketika terlontar, lidah ini dapat menjulur sejauh enam kali panjangnya ketika istirahat di dalam mulut, dan dua kali panjang tubuhnya sendiri.
Jelaslah bahwa bungkus-bungkus yang saling terhubung pada lidah bunglon ini tidak pernah dapat dijelaskan menurut evolusi.
Sudah pasti, bunglon tidak dapat memikirkan dan merancang sendiri
rancangan yang demikian rumit itu. Penciptaan ini menyingkapkan
keberadaan Allah, Sang Mahatahu dan Mahakuasa. Tidak ada keraguan bahwa
Allahlah, Yang Mahakuasa, Mahatahu, dan Mahabijaksana, Yang menciptakan
bunglon.
+ Create Comment + 8 Responses so far.
400 meter per detik kuadrat => cepat juga ya sob....!
kalau di ajak balapan pasti yg lain kalah! wkkwkkwk
wah sangat cepat ya sob :)
@Blogabuabumasa lidah disuruh balapan hehehe...
Melebihi kecepatan downlaod internetku 25 kbps hahaha
waduh cepet amaa yak... ;D
Wah cepat kali ya kecepatan nya.
Wadochh.. cepat kali ya..
baru tw neh.. klo Lidah Bunglon secepat itu.
alamak cepat amat tu lidahnya Bunglon mengalahkan Kecepatan Jet Tempur. bukan maen cepatnya
Posting Komentar
Terima Kasih banyak atas saran dan kritiknya.
Sama seperti peraturan yang dibuat oleh para blogger pada umumnya.., cuma disini saya harapkan agar para pengunjung untuk lebih fokus pada artikel kami yang bertemakan Agama (Islam), khususnya untuk saudara-saudari kami yang Muslim dan Muslimah.
0. Yang OOT silahkan masuk ke menu Buku Tamu/Blogwalking!
1. Komentar yang berbau JUDI/TOGEL, Porno tidak akan di Moderasi!
2. Komentar yang berbau JUDI/TOGEL, Porno tidak akan di Moderasi!
3. Harus Sopan
4. Admin tidak meladeni Debat kusir
5. Bercanda gk boleh ada unsur pornonya dan unsur Bohongnya
6. Silahkan melampirkan link Mati, gk boleh link hidup