Bunyi Perut |
Bunyi Perut Saat Puasa - Pada saat berpuasa, tak jarang perut mengeluarkan bunyi-bunyi aneh yang terkadang membuat orang malu bila sedang berada di ruangan yang hening. Apa yang menyebabkan perut berbunyi saat puasa?
Bunyi perut saat puasa merupakan suatu hal yang wajar. Tapi pada beberapa orang, bunyi yang ditimbulkan bisa lebih keras atau berlebihan.
Dalam kondisi kosong, perut mulai memproduksi hormon yang dapat menstimulasi saraf lokal untuk mengirim pesan ke otak. Selanjutnya otak akan membalas dengan memberi sinyal pada otot pencernaan untuk memulai kembali gerakan peristaltik (gerakan otot pencernaan).
Pada dasarnya, bunyi pada perut disebabkan oleh kombinasi dari peningkatan gerakan peristaltik dan komponen dari rongga usus, seperti udara, cairan dan kotoran. Bunyi yang ditimbulkan akan semakin sering dan keras bila udara dalam saluran pencernaan berlebihan dan perut kosong.
"Biasanya bunyi perut terjadi saat perut kosong, setidaknya 8 jam setelah makan. Kalau kita sahur jam 4, maka kemungkinan bunyi perut sering terdengar di atas jam 12 siang," ujar Dr.H.Ari Fahrial Syam SpPD-KGEH,MMB,FINASIM, dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Penyakit Lambung dan Pencernaan, FKUI-RSCM, saat dihubungi detikHealth, Senin (16/8/2010).
Selain itu, menurut Dr Ari, suara yang ditimbulkan perut juga disebabkan karena lambung sudah mulai kosong, sehingga tidak ada makanan yang dicerna lagi dan menimbulkan gas.
Nah, gas dalam lambung ini akan semakin meningkat bila orang mengonsumsi makanan yang dapat menghasilkan gas, seperti kol, sawi, minuman bersoda, cokelat, keju dan makanan berlemak.
"Untuk mengurangi bunyi-bunyian perut, maka pada saat sahur orang sebaiknya menghindari makan-makanan yang dapat menghasilkan gas, terlebih kalau orang itu sudah punya penyakit maag," tambah dokter yang menjabat Wakil Sekjen PAPDI (Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia).
Menurut Dr Ari, beberapa makanan yang perlu dihindari pada saat makan sahur agar perut tidak berbunyi adalah sebagai berikut:
Bunyi perut saat puasa merupakan suatu hal yang wajar. Tapi pada beberapa orang, bunyi yang ditimbulkan bisa lebih keras atau berlebihan.
Dalam kondisi kosong, perut mulai memproduksi hormon yang dapat menstimulasi saraf lokal untuk mengirim pesan ke otak. Selanjutnya otak akan membalas dengan memberi sinyal pada otot pencernaan untuk memulai kembali gerakan peristaltik (gerakan otot pencernaan).
Pada dasarnya, bunyi pada perut disebabkan oleh kombinasi dari peningkatan gerakan peristaltik dan komponen dari rongga usus, seperti udara, cairan dan kotoran. Bunyi yang ditimbulkan akan semakin sering dan keras bila udara dalam saluran pencernaan berlebihan dan perut kosong.
"Biasanya bunyi perut terjadi saat perut kosong, setidaknya 8 jam setelah makan. Kalau kita sahur jam 4, maka kemungkinan bunyi perut sering terdengar di atas jam 12 siang," ujar Dr.H.Ari Fahrial Syam SpPD-KGEH,MMB,FINASIM, dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Penyakit Lambung dan Pencernaan, FKUI-RSCM, saat dihubungi detikHealth, Senin (16/8/2010).
Selain itu, menurut Dr Ari, suara yang ditimbulkan perut juga disebabkan karena lambung sudah mulai kosong, sehingga tidak ada makanan yang dicerna lagi dan menimbulkan gas.
Nah, gas dalam lambung ini akan semakin meningkat bila orang mengonsumsi makanan yang dapat menghasilkan gas, seperti kol, sawi, minuman bersoda, cokelat, keju dan makanan berlemak.
"Untuk mengurangi bunyi-bunyian perut, maka pada saat sahur orang sebaiknya menghindari makan-makanan yang dapat menghasilkan gas, terlebih kalau orang itu sudah punya penyakit maag," tambah dokter yang menjabat Wakil Sekjen PAPDI (Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia).
Menurut Dr Ari, beberapa makanan yang perlu dihindari pada saat makan sahur agar perut tidak berbunyi adalah sebagai berikut:
- Kol dam sawi
- Minuman bersoda
- Cokelat dan keju
- Makanan berlemak dan ketan. Lemak dan ketan juga dapat menghasilkan gas, karena komposisi yang terkandung di dalamnya sulit dicerna sehingga proses pencernaan lebih lama dan memicu timbulnya gas dalam saluran pencernaan.
- Mie instan. Tak hanya kandungan pengawet dan penyedap rasa yang menyebabkan mie instan tidak sehat, tetapi struktur mie yang cepat mengembang juga dapat menghasilkan gas dalam saluran pencernaan dan memicu bunyi perut.(mer/ir). Sumber
+ Create Comment + 2 Responses so far.
wah number 1 nya salah ketik dikit tuh :D
1. Kol dam sawi
@kaze kate
hehehe..,beda tipis sob... *smile
Posting Komentar
Terima Kasih banyak atas saran dan kritiknya.
Sama seperti peraturan yang dibuat oleh para blogger pada umumnya.., cuma disini saya harapkan agar para pengunjung untuk lebih fokus pada artikel kami yang bertemakan Agama (Islam), khususnya untuk saudara-saudari kami yang Muslim dan Muslimah.
0. Yang OOT silahkan masuk ke menu Buku Tamu/Blogwalking!
1. Komentar yang berbau JUDI/TOGEL, Porno tidak akan di Moderasi!
2. Komentar yang berbau JUDI/TOGEL, Porno tidak akan di Moderasi!
3. Harus Sopan
4. Admin tidak meladeni Debat kusir
5. Bercanda gk boleh ada unsur pornonya dan unsur Bohongnya
6. Silahkan melampirkan link Mati, gk boleh link hidup