Home » » Ribuan Umat Islam Bandung Padati Bedah Buku “Zionis dan Syiah Bersatu Hantam Islam”

Ribuan Umat Islam Bandung Padati Bedah Buku “Zionis dan Syiah Bersatu Hantam Islam”


Bandung adalah salah satu kota basis Syiah di Indonesia. Beberapa lembaga-lembaga Syiah pun tegak di Bandung. Untuk mengantisipasi bahaya Syiah merusak akidah umat, Forum Ulama dan Umat Indonesia (FUUI) menggelar bedah buku “Zionis dan Syiah Bersatu Hantam Islam” di Masjid Al Fajr Bandung, Sabtu (14/9). Hadir sebagai pembicara penulis buku Muhammad Pizaro Novelan Tauhidi dan Ketua FUUI Athian Ali.

Bedah buku ini mendapatkan respon besar dari Umat Islam di Bandung yang sangat resah dengan ajaran sesat Syiah. Hal itu terlihat dari animo 1500 jamaah yang memenuhi masjid setinggi dua lantai tersebut. Selain itu banyak jamaah dari kota-kota di luar Bandung turut menghadiri bedah buku ini.

Dalam paparannya, Pizaro menjelaskan tujuan ditulisnya buku ini adalah upaya meruntuhkah retorika palsu permusuhan antara Syiah dan Zionis. Padahal di bawah meja, mereka justru melakukan kerjasama secara sistematis untuk membunuh umat Islam.

Di Irak, misalnya, secara jelas Syiah bekerjasa sama dengan Amerika untuk membentuk pemerintahan Syiah. Peran itu dimainkan oleh Achmad Chalabi. Pizaro menuturkan Chalabi adalah otak di balik isu adanya senjata pemusnah massal di Irak, yang belakangan terbukti hanyalah omong kosong.

“Menariknya Chalabi adalah seorang Syiah sekaligus agen CIA,” paparnya. “Dia kemudian bertemu Ahmadinejad untuk meneruskan keinginan Amerika untuk menghabisi Mujahidin di Irak,” tambahnya.

Invasi Amerika ke Irak juga tidak bisa dilepaskan dari campur tangan para tokoh-tokoh Syiah. Meski Moqtada Al Sadr selalu mengklaim anti Amerika, uniknya tokoh Syiah ini justru berhasil masuk kembali ke Irak setelah invasi AS ke Irak.

“Brigade Syiah Sadr ikut membekingi masuknya pasukan Amerika dari Kuwait ke Baghdad lewat gurun pasir An-Nashiriyah,” terang Pizaro. “Menariknya setelah Saddam jatuh, kota Saddam City diganti menjadi Sadr City,” ujarnya.

Hingga masyarakat Irak tidak menyangka, seorang tokoh Syiah bernama Nouri Al Maliki menerima mandat menjadi Perdana Menteri Irak. Perdana menteri yang berada di bawah bayang-bayang George Bush itu merubah peta politik dalam negeri Irak dengan memainkan kepentingan Syiah dan AS sekaligus.

Ketika berhasil menduduki posisi pimpinan Irak, kata Pizaro, perdana menteri yang menghalau lemparan sepatu ke George Bush itu langsung menerapkan kebijakan pro Syiah-nya. Ribuan umat Islam dibantai. Para muslimah dipenjara. Mereka yang setia mengajarkan Islam ditangkap. Para ulama itu tidak sedikit yang dibunuh oleh rezim bengis Syiah pimpinan Nouri Al Maliki.

“Di Irak, Syiah dan Zionis bersatu menghantam umat Islam,” tandasnya.

Ketua FUUI Athian Ali menyerukan umat Islam untuk melawan bahaya Syiah. Dia mengatakan tidak ada orang muslim yang normal mau menerima ajaran sesat seperti Syiah.

Bayangkan, katanya, Syiah mengkafirkan istri dan sahabat nabi. Syiah tidak mengakui Al Qur’an yang kita baca. Syiah bilang Jibril salah memberi wahyu, seharusnya ke Ali bukan ke Nabi Muhammad.

“Syiah itu lebih iblis daripada iblis,” tegasnya.

Sontak, Athian curiga banyak orang masuk Syiah sebenarnya sudah menyakini kesesatan Syiah. Tapi ada urusan syahwat dari Syiah yang memancing orang-orang untuk bisa merasakan zina.

“Jangan-jangan sebenarnya mereka ini masuk Syiah karena doyan nikah mut’ah,” katanya yang disambut gelak tawa jama’ah.

Sumber:
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Rohis Facebook