Home » » LDKI: Eksploitasi Tubuh Perempuan, Miss World Menghina Ajaran Islam

LDKI: Eksploitasi Tubuh Perempuan, Miss World Menghina Ajaran Islam


Indonesia adalah negeri yang mayoritas penduduknya kaum muslimin dan merupakan Negara dengan konstitusi yang menyebutkan bahwa Islam adalah salah satu agama resmi.

Akar budaya negeri ini penuh dengan nilai-nilai religius yang menghormati dan menghargai wanita. Kekokohan suatu bangsa dan tegaknya suatu negara sangat ditentukan juga oleh sejauh mana bangsa dan negara itu memuliakan kehormatan dan kedudukan wanita yang memiliki fungsi sebagai seorang ibu nantinya yang dapat melahirkan generasi penerus bangsa.

“Karena itu, kehancuran dan kebangkitan bangsa dinilai juga dari rusak tidaknya akhlak para wanita negeri itu. Seperti dijelaskan Rasulullah Shallahu’alaihi wassalam mengatakan: ‘Fitnah Bani Israil dimulai dari wanita (HR. Muslim),’” tandas Bidang Hubungan Keumatan dan Antar Lembaga, Lembaga Dakwah Kemuliaan Islam (LDKI), Ismet Pahsa, dalam rilisnya kepada Islampos.com.

Historis dan paradigma lahirnya kontes Miss World sejak awal adalah pamer aurat kemolekan dan kecantikan tubuh wanita di hadapan publik. Eksploitasi dan kapitalisasi tubuh wanita demi tujuan-tujuan material semata.

“Alasan dan berbagai argumentasi untuk menyamarkan hakekat kontes miss world ini tidak dapat menghilangkan tujuan-tujuan eksploitasi dan kapitalisasi tubuh wanita,” terangnya.

Nilai religius Ajaran Islam yang agung, kata Ismet, juga merupakan dasar berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia sangat menentang keras agenda dan program yang dapat merendahkan kehormatan dan kemuliaan martabat seorang wanita.

Maka LDKI berkesimpulan penyelenggaraan Miss World di Indonesia bertentangan dengan semua nilai-nilai agama dan budaya luhur ketimuran Indonesia yang sangat menghormati dan menghargai kedudukan mulia seorang wanita.

“Penyelenggaraan juga Miss World di Indonesia melecehkan dan menghina nilai-nilai suci Ajaran Islam yang dianut oleh mayoritas penduduk Indonesia,” tambah Ismet.

LDKI menilai penyelenggaraan Miss World di Indonesia memiliki agenda terselubung ingin menghancurkan moralitas generasi muda dan penerus bangsa Indonesia.

“Dimulai dengan memberi pemahaman permissivisme dan liberalisasi eksploitasi dan kapitalisasi kemolekan dan kecantikan tubuh wanita melalui penyelenggaraan Miss World,” paparnya.

Penyelenggaraan Miss World mengajarkan paham materialisme dan hedonisme sesaat di mana kenikmatan dan keuntungan material dapat dengan mudah diperoleh melalui eksploitasi dan kapitalisasi kecantikan tubuh.

“Dengan demikian LDKI menyatakan dengan tegas menentang dan menolak penyelenggaraan Miss World di Indonesia dan meminta pemerintah Indonesia segera membatalkan izin penyelenggaraan Miss World tersebut,” tutup Ismet.

Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Rohis Facebook