Home » » Kapankah membaca do'a iftitah saat shalat 'ied?

Kapankah membaca do'a iftitah saat shalat 'ied?

Shalat 'Ied

Kapankah membaca do'a iftitah saat shalat 'ied? Apakah dibaca setelah takbir zawaid (takbir tambahan tujuh kali pada raka'at pertama dan lima kali pada raka'at kedua)? Ataukah dibacanya sebelum takbir zawaid?

Telah shahih dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bahwasanya beliau bertakbir lalu memulai shalatnya dengan membaca do'a iftitah, termasuk pula dalam shalat 'ied. Mayoritas ulama berpendapat bahwa do'a istiftah dibaca terlebih dahulu setelah takbiratul ihram, lalu diikuti oleh takbir zawaid. Ada pula yang mengatakan setelah takbiratul ihram, diikuti takbir zawaid, kemudian membaca do'a istiftah.

Dalam Al Mawsu'ah Al Fiqhiyyah disebutkan,

"Menurut madzhab Hanafiyah, Syafi'iyah, pendapat terdahulu dari Hanabilah bahwa istiftah pada shalat 'ied dibaca setelah takbiratul ihram dan sebelum takbir yang lainnya (takbir zawaid atau tambahan) yaitu dilakukan pada raka'at pertama. Seseorang yang shalat 'ied memulai dengan takbiratul ihram, lalu memuji Allah dalam do'a istiftah, lalu melakukan takbir beberapa kali (takbir zawaid), kemudian membaca Al Fatihah. Sedangkan pendapat lain dari Imam Ahmad, do'a istiftah dibaca setelah takbir zawaid, yaitu do'a istiftah dilakukan sebelum membaca Al Fatihah. Demikian pendapat yang dinukil dari Al Kasaniy dari Ibnu Abi Laila." (Al Mawsu'ah Al Fiqhiyyah, 4: 55).

Ibnu Qudamah rahimahullah menyebutkan,

"Do'a istiftah dibaca setelah takbir pertama (yaitu takbiratul ihram), kemudian diikuti dengan melakukan takbir zawaid untuk shalat 'ied. Setelah itu membaca ta'awudz, diikuti dengan membaca surat. Inilah pendapat dalam madzhab Syafi'i.

Sedangkan Imam Ahmad dalam pendapat lainnya menyatakan bahwa do'a istiftah dibaca setelah membaca beberapa kali takbir (takbir zawaid). Inilah yang menjadi pendapat Al Khollal dan muridnya, begitu menjadi pendapat Al Auza'i karena setelah istiftah langsung dibaca isti'adzah (ta'awudz) dan itu dilakukan sebelum membaca Al Fatihah.

Abu Yusuf berkata bahwa ta'awudz dilakukan sebelum takbir supaya ada pemisah antara do'a istiftah dan membaca ta'wudz.

Sedangkan menurut kami (Ibnu Qudamah) bahwa do'a istiftah itu dianjurkan dibaca untuk membuka shalat. Maka lewat do'a istiftah adalah di awal sebagaimana dalam shalat lainnya. Sedangkan pembacaan ta'awudz dilakukan sebelum membaca surat. Ta'awudz letaknya selalu diikuti setelahnya dengan pembacaan surat. Karena Allah Ta'ala berfirman,

فَإِذَا قَرَأْتَ الْقُرْآَنَ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
"Apabila kamu membaca Al Quran hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk." (QS. An Nahl: 98). (Al Mughni, 3: 273-274).

Pendapat yang lebih tepat dalam masalah ini, setelah takbiratul ihram, lalu diikuti dengan pembacaan do'a istiftah, kemudian melakukan takbir zawaid, diikuti dengan ta'awudz dan pembacaan surat. Inilah pendapat dalam madzhab Syafi'i dalam hal ini, juga menjadi pendapat mayoritas ulama. Wallahu a'lam.

Wallahu waliyyut taufiq.

Referensi:
Al Mawsu'ah Al Fiqhiyyah, terbitan Kementrian Agama dan Urusan Islam Kuwait.
Al Muhghni, Ibnu Qudamah Al Maqdisi, terbitan Dar 'Alamil Kutub, cetakan tahun 1432 H.
---

Setelah shalat Maghrib, 29 Ramadhan 1434 H @ Pesantren Darush Sholihin, Warak, Girisekar, Panggang, Gunungkidul

Artikel Rumaysho.Com
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Rohis Facebook

Posting Komentar

Terima Kasih banyak atas saran dan kritiknya.

Sama seperti peraturan yang dibuat oleh para blogger pada umumnya.., cuma disini saya harapkan agar para pengunjung untuk lebih fokus pada artikel kami yang bertemakan Agama (Islam), khususnya untuk saudara-saudari kami yang Muslim dan Muslimah.

0. Yang OOT silahkan masuk ke menu Buku Tamu/Blogwalking!
1. Komentar yang berbau JUDI/TOGEL, Porno tidak akan di Moderasi!
2. Komentar yang berbau JUDI/TOGEL, Porno tidak akan di Moderasi!
3. Harus Sopan
4. Admin tidak meladeni Debat kusir
5. Bercanda gk boleh ada unsur pornonya dan unsur Bohongnya
6. Silahkan melampirkan link Mati, gk boleh link hidup