 |
| Sekolah Palestina |
Para pejabat pendidikan di Yerusalem mengingatkan keluarga yang menyekolahkan anak mereka di Yerusalem. Pasalnya, sekitar lima sekolah Palestina yang berada di wilayah Yerusalem mulai memakai kurikulum pendidikan Israel.
Sameer Jibril mengatakan bahwa sekolah Ebin Rusyd dan Abdulla bin Hussain menggunakan bahan pendidikan Israel di kelas tujuh dan delapan. Sekolah Sour Baher menggunakan kurikulum Israel untuk kelas empat, lima dan enam , dan sekolah Ibin Khaldoun menggunakannya untuk siswa kelas tujuh.
Seorang pejabat pendidikan mengatakan kepada Ma’an bahwa pertemuan guru dan kepala sekolah Palestina berlangsung pada hari Kamis (29/8/2013) di Herzliya dekat Tel Aviv. Pertemuan ini diadakan untuk membahas peralihan kurikulum dari otoritas Palestina menjadi kurikulum pendidikan Israel.
Pemerintah kota Israel di Yerusalem menawarkan gaji yang tinggi untuk guru dan kepala sekolah yang menyetujui rencana pengalihan kurikulum ini. Bahkan dalam proposal tersebut Israel akan menambah sekitar 2.000 shekel atau sekitar Rp. 6 juta per siswa di sekolah yang terdaftar menggunakan kurikulum Israel.
Seorang guru yang mengenalkan dirinya sebagai Jibril mengatakan kepada Ma’an, “Menggunakan kurikulum Israel merupakan sebuah ‘pelanggaran’ terhadap budaya dan sejarah Palestina.
“Langkah ini sangat berbahaya dan menyentuh kesadaran warga Palestina di Yerusalem sebagai usaha untuk mencuci otak dan mengendalikan mereka , terutama generasi muda. ”
Di antara kekhawatiran guru Palestina tentang materi dalam kurikulum Israel adalah peta palsu yang menggambarkan negara Israel yang meliputi wilayah Tepi Barat dan mengidentifikasi wilayah Palestina dengan nama Alkitab Yahudi.
Kemudian pelajaran sejarah tentang kehancuran sebuah kuil Yahudi di Yerusalem. Mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel, meskipun konsensus internasional menyebutkan bahwa kota ini dijajah.
Sumber:
