6 Jenis Kebobrokan Di Hari Valentine. Bag. 2 |
Kerusakan Keempat: Ucapan Selamat Berakibat Terjerumus Dalam Kesyirikan dan Maksiat
“Valentine” sebenarnya berasal dari bahasa Latin yang berarti: “Yang
Maha Perkasa, Yang Maha Kuat dan Yang Maha Kuasa”. Kata ini ditujukan
kepada Nimrod dan Lupercus, tuhan orang Romawi. (Dari berbagai sumber)
Oleh karena itu disadari atau tidak, jika kita meminta orang menjadi
“To be my valentine (Jadilah valentineku)”, berarti sama dengan kita
meminta orang menjadi “Sang Maha Kuasa”. Jelas perbuatan ini merupakan
kesyirikan yang besar, menyamakan makhluk dengan Sang Khalik,
menghidupkan budaya pemujaan kepada berhala.
Kami pun telah kemukakan di awal bahwa hari valentine jelas-jelas
adalah perayaan nashrani, bahkan semula adalah ritual paganisme. Oleh
karena itu, mengucapkan selamat hari kasih sayang atau ucapan selamat
dalam hari raya orang kafir lainnya adalah sesuatu yang diharamkan
berdasarkan kesepakatan para ulama (baca: ijma’ kaum muslimin),
sebagaimana hal ini dikemukakan oleh Ibnul Qoyyim rahimahullah dalam kitabnya Ahkamu Ahlidz Dzimmah (1/441, Asy Syamilah). Beliau rahimahullah
mengatakan, “Adapun memberi ucapan selamat pada syi’ar-syi’ar kekufuran
yang khusus bagi orang-orang kafir (seperti mengucapkan selamat natal
atau selamat hari valentine, pen) adalah sesuatu yang diharamkan
berdasarkan ijma’ (kesepakatan) kaum muslimin. Contohnya adalah memberi
ucapan selamat pada hari raya dan puasa mereka seperti mengatakan,
‘Semoga hari ini adalah hari yang berkah bagimu’, atau dengan ucapan
selamat pada hari besar mereka dan semacamnya. Kalau memang orang yang
mengucapkan hal ini bisa selamat dari kekafiran, namun dia tidak akan
lolos dari perkara yang diharamkan. Ucapan selamat hari raya seperti ini
pada mereka sama saja dengan kita mengucapkan selamat atas sujud yang
mereka lakukan pada salib, bahkan perbuatan seperti ini lebih besar
dosanya di sisi Allah. Ucapan selamat semacam ini lebih dibenci oleh
Allah dibanding seseorang memberi ucapan selamat pada orang yang minum
minuman keras, membunuh jiwa, berzina, atau ucapan selamat pada maksiat
lainnya.”
Kerusakan Kelima: Hari Kasih Sayang Menjadi Hari Semangat Berzina
Perayaan Valentine’s Day di masa sekarang ini mengalami pergeseran.
Kalau di masa Romawi, sangat terkait erat dengan dunia para dewa dan
mitologi sesat, kemudian di masa Kristen dijadikan bagian dari simbol
perayaan hari agama, maka di masa sekarang ini identik dengan pergaulan
bebas muda-mudi. Mulai dari yang paling sederhana seperti pesta, kencan,
bertukar hadiah hingga penghalalan praktek zina secara legal. Semua
dengan mengatasnamakan semangat cinta kasih.
Dalam semangat hari Valentine
itu, ada semacam kepercayaan bahwa melakukan maksiat dan
larangan-larangan agama seperti berpacaran, bergandeng tangan,
berpelukan, berciuman, bahkan hubungan seksual di luar nikah di kalangan
sesama remaja itu menjadi boleh. Alasannya, semua itu adalah ungkapan
rasa kasih sayang. Na’udzu billah min dzalik.
Padahal mendekati zina saja haram, apalagi melakukannya. Allah Ta’ala berfirman,
وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا
“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.” (QS. Al Isro’ [17]: 32)
Dalam Tafsir Jalalain dikatakan bahwa larangan dalam ayat ini lebih
keras daripada perkataan ‘Janganlah melakukannya’. Artinya bahwa jika
kita mendekati zina saja tidak boleh, apalagi sampai melakukan zina,
jelas-jelas lebih terlarang.
Kerusakan Keenam: Meniru Perbuatan Setan
Menjelang hari Valentine-lah berbagai ragam coklat, bunga, hadiah,
kado dan souvenir laku keras. Berapa banyak duit yang dihambur-hamburkan
ketika itu. Padahal sebenarnya harta tersebut masih bisa dibelanjakan
untuk keperluan lain yang lebih bermanfaat atau malah bisa disedekahkan
pada orang yang membutuhkan agar berbuah pahala. Namun, hawa nafsu
berkehendak lain. Perbuatan setan lebih senang untuk diikuti daripada
hal lainnya. Itulah pemborosan yang dilakukan ketika itu mungkin bisa
bermilyar-milyar rupiah dihabiskan ketika itu oleh seluruh penduduk
Indonesia, hanya demi merayakan hari Valentine. Tidakkah mereka
memperhatikan firman Allah,
وَلا تُبَذِّرْ تَبْذِيرًا إِنَّ الْمُبَذِّرِينَ كَانُوا إِخْوَانَ الشَّيَاطِينِ
“Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros.
Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan.” (QS. Al Isro’ [17]: 26-27). Maksudnya adalah mereka menyerupai setan dalam hal ini. Ibnu Mas’ud dan Ibnu ‘Abbas mengatakan, “Tabdzir (pemborosan) adalah menginfakkan sesuatu pada jalan yang keliru.” (Lihat Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim)
Penutup
Itulah sebagian kerusakan yang ada di hari valentine, mulai dari
paganisme, kesyirikan, ritual Nashrani, perzinaan dan pemborosan.
Sebenarnya, cinta dan kasih sayang yang diagung-agungkan di hari
tersebut adalah sesuatu yang semu yang akan merusak akhlak dan
norma-norma agama. Perlu diketahui pula bahwa Valentine’s Day bukan
hanya diingkari oleh pemuka Islam melainkan juga oleh agama lainnya.
Sebagaimana berita yang kami peroleh dari internet bahwa hari Valentine
juga diingkari di India yang mayoritas penduduknya beragama Hindu.
Alasannya, karena hari valentine dapat merusak tatanan nilai dan norma
kehidupan bermasyarakat. Kami katakan: “Hanya orang yang tertutup
hatinya dan mempertuhankan hawa nafsu saja yang enggan menerima
kebenaran.”
Oleh karena itu, kami ingatkan agar kaum muslimin tidak ikut-ikutan
merayakan hari Valentine, tidak boleh mengucapkan selamat hari
Valentine, juga tidak boleh membantu menyemarakkan acara ini dengan jual
beli, mengirim kartu, mencetak, dan mensponsori acara tersebut karena
ini termasuk tolong menolong dalam dosa dan kemaksiatan. Ingatlah,
Setiap orang haruslah takut pada kemurkaan Allah Ta’ala. Semoga tulisan
ini dapat tersebar pada kaum muslimin yang lainnya yang belum
mengetahui. Semoga Allah memberi taufik dan hidayah kepada kita semua.
Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush sholihaat. Wa
shollallahu ‘ala nabiyyina Muhammad wa ‘ala alihi wa shohbihi wa sallam.
Panggang, Gunung Kidul, 12 Shofar 1430 H
Yang selalu mengharapkan ampunan dan rahmat Rabbnya
Yang selalu mengharapkan ampunan dan rahmat Rabbnya
Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal
Artikel www.muslim.or.id, dipublikasikan ulang oleh Rumaysho.com
Artikel www.muslim.or.id, dipublikasikan ulang oleh Rumaysho.com
+ Create Comment + 5 Responses so far.
klo sy ngga ah dgn valentine..
nice info bro :)
Semangaatt
benar-benar Murka soobbb,, Na’udzu billah min dzalik.
Excellent post. I was chеcκіng constantlу this blog and I am
impressed! Extremеly useful іnfo particularly thе last
pаrt :) I сare fоr such information
much. I was looking for this certain info for а
vегy long time. Thanκ уou and good luck.
my ωebpage: Remote control battery operated cars for kids
my web page - battery operated cars for kids
kerusakan dominan di para remaja jaman sekarang adalah Kerusakan Kelima: Hari Kasih Sayang Menjadi Hari Semangat Berzina
Posting Komentar
Terima Kasih banyak atas saran dan kritiknya.
Sama seperti peraturan yang dibuat oleh para blogger pada umumnya.., cuma disini saya harapkan agar para pengunjung untuk lebih fokus pada artikel kami yang bertemakan Agama (Islam), khususnya untuk saudara-saudari kami yang Muslim dan Muslimah.
0. Yang OOT silahkan masuk ke menu Buku Tamu/Blogwalking!
1. Komentar yang berbau JUDI/TOGEL, Porno tidak akan di Moderasi!
2. Komentar yang berbau JUDI/TOGEL, Porno tidak akan di Moderasi!
3. Harus Sopan
4. Admin tidak meladeni Debat kusir
5. Bercanda gk boleh ada unsur pornonya dan unsur Bohongnya
6. Silahkan melampirkan link Mati, gk boleh link hidup