Perbedaan Antara Muslim Hakiki dengan Muslim Ekstrim

الدكتور الليبي. علي الصّلابي ذكر تفريقا جيّدا بين المسلم الحقّ والمتشدد .
فقال :
الأول: المسلم الحق: مشغول بإيمانه.
أما المتشدد: فإنه مشغول بإيمان غيره..
الثاني المسلم الحق: يسعى لإدخال نفسه وغيره الجنة..
أما المتشدد: يسعى لإثبات أن غيره سيدخل النار..
الثالث: المسلم الحق: يبحث للآخرين عن الأعذار ليغفر لهم الأخطاء والزلات.
وأما المتشدد: فهو يفتش عن أخطاء الآخرين وهفواتهم لمعاقبتهم والتكلم عنهم.

Prof. ِDr. Ali Ash-Shallabi (penulis produktif buku-buku sejarah berkualitas, sangat terkenal di dunia Islam termasuk Indonesia) dari Libia menyebutkan perbedaan antara seorang Muslim hakiki dengan Muslim ekstrim.

"Pertama: Muslim hakiki, sibuk dengan urusan imannya sendiri.
Sementara Muslim ekstrim, sibuk dengan iman orang lain.

Kedua: Muslim hakiki, berusaha keras memasukkan dirinya dengan orang lain ke dalam surga.

Sedangkan Muslim ekstrim, berusaha (mencari dalil) untuk menetapkan orang selain dirinya akan masuk neraka.

Ketiga: Muslim hakiki, mencarikan orang lain udzur dan alasan agar diampuni (dimaafkan) dari kesalahan dan ketergelinciran.

Sementara Muslim ekstrim, berusaha mengendus kesalahan-kesalahan orang lain untuk diberi sangksi dan dicemooh".

Catatan saya: Wallahi, ini adalah ungkapan sederhana, namun mengandung pelajaran yang sangat berharga bagi kita, hingga layak mendapat perhatian kita.

Sungguh, setiap manusia akan mempertanggung jawabkan sendiri amal-amalnya di hadapan Allah, bukan amal dan perbuatan orang lain.

Mencari-cari kesalahan orang lain, (sekali lagi mencari-cari, dan bukan kesalahan yang nampak jelas), kalau itu benar, tidak akan memberi nilai apa-apa bagi diri dan iman kita. Tapi kalau salah, maka akan dihisab dan dihukum pelakunya di hadapan Allah Ta'ala.

Tulisan Ustadz Rapung Samuddin