Home » » Mengenal Awan Kumulonimbus, Awan yang Ditakuti Para Pilot

Mengenal Awan Kumulonimbus, Awan yang Ditakuti Para Pilot

Awan Cumulonimbus di atas Filipina (green.kompasiana.com)
Dari sisi teori awan kumulonimbus jika sangat kuat bisa menjatuhkan pesawat  apalagi bisa menghasilkan angin turun kecepatannya hingga 40 knot. 

Cuaca buruk ketika penerbangan dapat disebabkan karena turbolensi, yaitu pergulakan udara yang umumnya tidak dapat dilihat, penyebabnya adalah suhu atau pemanasan dari matahari yang menyebabkkan masa udara panas naik dan sebaliknya masa udara dingin turun. 

Berikut adalah Updraft dan downdraft pada awan kumulonimbus, Updraft atau downdraft adalah pergerakan vertikal masa udara sebagai bagian dari fenomena cuaca, jika Updraft dan downdraft sangat kuat akan mengakibatkan pesawat mengalami turbolensi. 

Selanjutnya ada pula Acing, Aising adalah kondisi dimana terbentuk es dipermukaan badan pesawat, kondisi  ini jika terjadi terus menerus akan menyebabkan kerusakan mesin, yang terakhir adalah kilat, yaitu sambaran kilat pada pesawat terbang akan merusakkan peralatan navigasi juga sistem peralatan lainnya dalam pesawat. 

Disitus wikipedia.org memberi keterangan. Kumulonimbus (Cb) adalah sebuah awan vertikal menjulang (keluarga D2) yang sangat tinggi, padat, dan terlibat dalam badai petir dan cuaca dingin lainnya. Kumulonimbus berasal dari bahasa Latin, "cumulus" berarti terakumulasi dan "nimbus" berarti hujan. Awan ini terbentuk sebagai hasil dari ketidakstabilan atmosfer. Awan-awan ini dapat terbentuk sendiri, secara berkelompok, atau di sepanjang front dingin di garis squall. Awan ini menciptakan petir melalui jantung awan. Awan kumulonimbus terbentuk dari awan kumulus (terutama dari kumulus kongestus) dan dapat terbentuk lagi menjadi supersel, sebuah badai petir besar dengan keunikan tersendiri. 

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Andi Eka Sakya menjelaskan, awan kumulonimbus adalah awan yang harus dihindari dalam penerbangan karena awan tersebut berisi elemen yang dapat mengganggu aktivitas penerbangan. 

Direktur Utama AirNav Bambang Tjahjono bahkan menyebut awan jenis itu adalah musuh bersama dunia penerbangan. 

"Kalau yang namanya CB itu harus dihindari, jangan terbang ke (dalam) situ karena awan CB itu adalah musuh bersama penerbangan," kata Bambang di kantor Otoritas Bandara, Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Senin (29/12/2014). 

Hingga saat ini sebagian besar kawasan Indonesia sedang ditutupi oleh awan tebal ini, oleh karena itu penerbangan dikawasan yang tengah diselimuti awan kumulonimbus tidak disarankan.

Sumber: 
Trans7
nasional.kompas.com
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Rohis Facebook

+ Create Comment + 2 Responses so far.

Anonim
30 Desember 2014 pukul 14.01

Awan Kumulonimbus,... sering juga dengar dengan nama jenis awan ini, dari info yang di dapat awan ini, jarang bisa di taklukkan oleh para pilot pesawat komersil, akan tetapi untuk pilot tempur awan ini tidak terlalu berpengaruh karena pesawat tempur sudah di rancang untuk siap dengan goncangan di angkasa,...

30 Desember 2014 pukul 14.28

jadi musuh bersama penerbangan ya awan kumulonimbus ini,,,,btw, apapun itu,,,tetap berdoa dan berharap agar pesawat air asia yang hilang bisa segera ditemukan....,
keep happy blogging always...salam :-)

Posting Komentar

Terima Kasih banyak atas saran dan kritiknya.

Sama seperti peraturan yang dibuat oleh para blogger pada umumnya.., cuma disini saya harapkan agar para pengunjung untuk lebih fokus pada artikel kami yang bertemakan Agama (Islam), khususnya untuk saudara-saudari kami yang Muslim dan Muslimah.

0. Yang OOT silahkan masuk ke menu Buku Tamu/Blogwalking!
1. Komentar yang berbau JUDI/TOGEL, Porno tidak akan di Moderasi!
2. Komentar yang berbau JUDI/TOGEL, Porno tidak akan di Moderasi!
3. Harus Sopan
4. Admin tidak meladeni Debat kusir
5. Bercanda gk boleh ada unsur pornonya dan unsur Bohongnya
6. Silahkan melampirkan link Mati, gk boleh link hidup