Home » » Ini Alasan Harus Matikan "Smartphone" Lewat Jam 9 Malam

Ini Alasan Harus Matikan "Smartphone" Lewat Jam 9 Malam

Dampak Buruk Smartphone

Dunia digital semakin diperlukan oleh siapa saja, entah itu pejabar pelajar termasuk pula para pebisnis. Ironisnya kebetuhan akan dunia digital tidak bisa diimbangi dengan porsi yang berimbang, seperti kecanduan facebook dan media-media info digital lainnya.

Tentu semua itu tidak bisa lepas dari Smartphone, kemana-mana bawa Smartphone hingga sampai ke pembaringan, ini tidak disadari bahwa dampak buruk dibawanya Smartphone ke pembaringan atau saat sedang tidur.

Menurut studi yang akan dipublikasi dalam jurnal Organizational Behavior and Human Decision Processes, bahwa ada beberapa penyebab dari Smartphone yang mengganggu istirahat Anda.

Berikut ini beberapa Alasan Mengapa  Harus Matikan "Smartphone" Lewat Jam 9 Malam.

Menurut studi yang akan dipublikasi dalam jurnal Organizational Behavior and Human Decision Processes, cahaya biru dari tampilan layar smartphone mengakibatkan kurang tidur pada pengguna smartphone.

Keterangan lebih lanjur dari Harvard Medical School, sinar tersebut menganggau jam biologis atau sistem sirkadian dalam tubuh, yang menyebabkan terganggunya kualitas tidur. Saat tidur kita melepaskan hormon melatonin, hormon ini juga yang membantu tubuh untuk tidur lelap, dampak dari sinar biru/cahaya biru yang memancar dari Smartphone adalah mengganggu pelepasan hormon melatonin, yang otomatis tubuh susah untuk tidur. Pelepasan melatonin yang terganggu dapat menyebabkan saraf tetap terjaga.

Adanya sinar menyebabkan panjang irama sirkadian dalam tubuh menjadi 24 dan 1,5 jam. Durasi ini lebih lama dibanding irama sirkadian yang normal, sehingga tubuh lebih lama terjaga. Orang yang terbiasa melek malam memiliki durasi irama sirkadian lebih lama. Sedangkan orang yang tidak biasa begadang irama sirkadiannya usai sebelum 24 jam.

Riset ini dilakukan tim beranggotakan Christopher M. Barnes, Klodiana Lanaj, dan Russell Johnson dari University of Washington. Peneliti melakukan 2 riset untuk mengetahui, apakah penggunaan smartphone setelah pukul 9 malam berpengaruh buruk pada tidur dan menyebabkan rasa lelah di pagi hari.

Secara spesifik peneliti ingin melihat, apakah pekerja yang masih beraktivitas hingga pukul 9 malam dengan smartphonenya merasa tidak bisa konsentrasi keesokan harinya karena kurang tidur. 

Pada riset pertama, peneliti melibatkan 82 pekerja level menengah untuk mengisi survei tiap hari selama 2 minggu. Peneliti menggunakan metode 'within person,' untuk membandingkan data responden hari ini dan esoknya. Hasilnya, penggunaan smartphone hingga larut malam mempengaruhi tidur. Akibatnya, pekerja kurang perhatian dan motivasi kerja keesokan harinya. 

Di riset kedua, peneliti melibatkan 161 responden dari berbagai level pekerjaan untuk mengisi survei yang sama. Namun menurut Harvard Business Review Blog Network, peneliti memasukkan alat lain seperti televisi, laptop, komputer, dan tablet untuk mengetahui perbedaan efek yang diberikan. Hasilnya, efek negatif tidur akibat penggunaan smartphone lebih kuat dibanding alat lainnya.

Riset ini sekaligus mendukung temuan yang dikeluarkan American Medical Association’s. Dalam riset tersebut, paparan cahaya pada malam hari, termasuk penggunaan sejumlah gadget akan menganggu jam dan meningkatkan gangguan tidur. Hal ini terutama terjadi pada anak dan dewasa.

Smartphone saat ini merupakan alat penting yang kegunaannya seperti tak bisa ditawar lagi. Meski begitu, Leslie Perlow dari Harvard University mengatakan, para pekerja bisa tidak bergantung pada smartphone. Caranya adalah dengan mengatur waktu off, yaitu saat tubuh beristirahat penuh dan menonaktifkan smartphone. Pengaturan ini memungkinkan pegawai lebih segar dan termotivasi kerja keesokan harinya.

Peneliti juga menyarankan perusahaan membuat aturan terkait keharusan merespon email. Daripada mengharap pekerja menjawab email di malam hari, peneliti menyarankan sistem kerja yang memungkinkan email baru datang keesokan paginya. "Dengan aturan ini, pekerja yang lembur atau bepergian masih bisa berkomunikasi dengan nyaman, sambil tetap menekan efek negatif penggunaan smartphone pada lingkungannya," kata peneliti.
Sumber:
http://health.kompas.com
 
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Rohis Facebook