Home » » Miss World Kontes Para Perempuan Tidak Tahu Malu

Miss World Kontes Para Perempuan Tidak Tahu Malu


Ahad (2/9) pagi gabungan kelompok pemuda Islam menggelar aksi menolak  Miss World di Bundarang Patung Selamat Datang, Jakarta. Hadir dalam aksi ini di antaranya Young Islamic Leaders, FSLDK, dan Qur’an Generation.

Sekjen Young Islamic Leaders Agastya Harjunadhi menuturkan kontes berideologi liberalisme tersebut tidak sesuai dengan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 di Indonesia.

“Masih banyak cara lain untuk kenalkan budaya. Miss World ini justru menimbulkan banyak mudhrarat baik dari sisi agama, budaya, maupun hukum,” jelasnya.

Meski penggunaan pakaian renang akan diganti sarung Bali, tetap saja konsep Miss World ini masih melanggar agama dan Pancasila. Hal ini  sebagaimana dikatakan mantan Presiden RI Soeharto semasa pemerintahannya.

Agastya juga menuturkan dalam konsep liberalisme, ada logika berfikir membuang Tuhan. Tidak menganggap penting peran Tuhan. “Ini fatal, ini sama dengan melawan Tuhan secara agama, dan melawan atau menjajah Pancasila yang beketuhanan yang Maha Esa, secara ideologi, ini penjajahan,” jelasnya.

Menurutnya untuk memajukan citra Indonesia ada berbagai cara yang lebih terhormat. Bisa dengan diadakannya festival-festival, pengiriman delegasi eksibisi budaya ke luar negeri, mengikuti acara-acara internasional, dll.

Menyinggung soal kebaya yang menjadi pakaian nasional Indonesia, Agastya mengaku sudut pandang ‘terbuka’nya berbeda dengan yang ada di Miss World.

“Kebaya dari sudut pandang adat ketimuran masih sopan. Itukan nilai kearifan lokal, ada rasa malu sebagai karakter pemakai kebaya-nya yang bernilai dan dilestarikan sejak jaman dulu. Miss world ini eksploitasi perempuannya, body body dan body. Pelakunya perempuan-perempuan yang berideologi budaya barat, yang berkarakter bebas dan sudah tidak punya malu,” tutupnya.

Sumber:
http://www.islampos.com/
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Rohis Facebook

Komentar baru tidak diizinkan.