Home » » Belajar Di Ujung Tanduk

Belajar Di Ujung Tanduk

jalanan berbahaya

Sadar akan betapa pentingnya pendidikan untuk mendukug masa yang akan datang, beberapa orang yang akan Anda lihat di foto-foto dibawah ini sangat gigih meraih yang namanya pendidikan, walaupun nyawa sebagai taruhannya.

Dari penampakan foto-foto dibawah ini terlihat jelas kengerian yang bisa saja berujung pada kematian jadi tidak ada salahnya kita mengibaratkan Belajar di Ujung Tanduk

 Berjalan di tengah kabut tebal, di Chandigarh.

Xu Liangfan, 37, mendampingi muridnya menuju SD Banpo di Provinsi Guizhou.
 
 Naik sepeda melewati kabut asap di Sampit, Kalimantan Tengah.

 Pelajar di sekolah Al-Tawheed, Aleppo, Suriah.


 Anak lelaki Afghan di kelas mereka di luar ruang dekat kamp pengungsian Khas Kunar.

 Berjalan melintasi badai musim dingin di Pickering, timur Toronto.

 Pelajar di desa Sanghiang Tanjung, Lebak, Banten.

 Xu Liangfan, 37, mendampingi muridnya menuju SD Banpo di Provinsi Guizhou

Anak sekolah membawa meja dan kursi setelah sekolah mereka kebanjiran di desa Bassi Kalan, Jammu.
 
 Sekolah melewati danau Batllava yang beku

 Pelajar SD di desa Nagari Koto Nan Tigo, Sumatera Barat.

 Pelajar berjalan di bawah penghitung geiger yang mengukur radiasi 0.12 microsievert per jam, di sekolah dasar Omika, 21 km dari pembangkit nuklir Fukushima.

Pulang dari Ibsheway el-Malaq di Gharbia, 165 km dari Kairo.
 
 Pelajar Somalia di kelas luar ruang di kamp pengungsian Dagahaley, Dadaab, Kenya

Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Rohis Facebook

+ Create Comment + 13 Responses so far.

6 April 2013 pukul 15.23

Makasih...

6 April 2013 pukul 15.52

Miris ya sob, sementara ini banyak pelajar di kota yang menyia-nyiakan fasilitas dan kesempatan belajar....

6 April 2013 pukul 16.40

Kadang yang kurang biaya dan fasilitas, semangat belajarnya tinggi, yang sudah ăĎª ♧☀ biaya dan fasilitas malah kadang malas dan menyia2kannya..

6 April 2013 pukul 21.07

SubahanAlloh...semangatnya membuat hati terenyuh dan sedih karena saat banyak waktu luang seperti ini malah sedang futur...hik3

7 April 2013 pukul 02.13

waahhh beigtu besar perjuangan mereka ya,,semoga ada yg peduli dengan semua ini,,demi ilmu mereka berani mengambil resiko.
come back

7 April 2013 pukul 07.11

wah keren mas.. semangatnya jgn kendor dah ^_^

7 April 2013 pukul 19.51

Trnyata hidup saya selama ini cukup menyenangkan, enggk nyangka klw di luaran sana byk para pelajar yg susah2 demi memproleh ilmu....terima kasih info nya sob.

7 April 2013 pukul 19.52

ngeri klw lihat gambar2 di atas.....

9 April 2013 pukul 21.15

bukan ngeri lagi, tapi miris.
Dan di Indonesia pun masih ada.
Lihat yang di Jepang, mereka belajar menantang maut di lokasi yang berdekatan dengan Fukushima.
:'(

11 April 2013 pukul 13.46

wuih, fotonya ada yang ngeri juga..hehe

11 April 2013 pukul 13.53

Wah itumah punya semngat yg tinggi buat belajar, ptut d'contoh :)

12 April 2013 pukul 01.08

Jadi inget masa lalu,butuh perjuangan untuk belajar..

15 Mei 2013 pukul 15.24

Makasih infonya ya sob :)

Posting Komentar

Terima Kasih banyak atas saran dan kritiknya.

Sama seperti peraturan yang dibuat oleh para blogger pada umumnya.., cuma disini saya harapkan agar para pengunjung untuk lebih fokus pada artikel kami yang bertemakan Agama (Islam), khususnya untuk saudara-saudari kami yang Muslim dan Muslimah.

0. Yang OOT silahkan masuk ke menu Buku Tamu/Blogwalking!
1. Komentar yang berbau JUDI/TOGEL, Porno tidak akan di Moderasi!
2. Komentar yang berbau JUDI/TOGEL, Porno tidak akan di Moderasi!
3. Harus Sopan
4. Admin tidak meladeni Debat kusir
5. Bercanda gk boleh ada unsur pornonya dan unsur Bohongnya
6. Silahkan melampirkan link Mati, gk boleh link hidup