Home » , » 10 Kerusakan dalam Perayaan Tahun Baru Masehi (Tamat)

10 Kerusakan dalam Perayaan Tahun Baru Masehi (Tamat)

Perayaan Tahun Baru Masehi

Kerusakan Keenam: Begadang Tanpa Ada Hajat
Begadang tanpa ada kepentingan yang syar’i dibenci oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Termasuk di sini adalah menunggu detik-detik pergantian tahun yang tidak ada manfaatnya sama sekali. Diriwayatkan dari Abi Barzah, beliau berkata,

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – كَانَ يَكْرَهُ النَّوْمَ قَبْلَ الْعِشَاءِ وَالْحَدِيثَ بَعْدَهَا
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membenci tidur sebelum shalat ‘Isya dan ngobrol-ngobrol setelahnya.”[15]


Ibnu Baththol menjelaskan, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak suka begadang setelah shalat ‘Isya karena beliau sangat ingin melaksanakan shalat malam dan khawatir jika sampai luput dari shalat shubuh berjama’ah. ‘Umar bin Al Khottob sampai-sampai pernah memukul orang yang begadang setelah shalat Isya, beliau mengatakan, “Apakah kalian sekarang begadang di awal malam, nanti di akhir malam tertidur lelap?!”[16] Apalagi dengan begadang, ini sampai melalaikan dari sesuatu yang lebih wajib (yaitu shalat Shubuh)?!

Kerusakan Ketujuh: Terjerumus dalam Zina
Jika kita lihat pada tingkah laku muda-mudi saat ini, perayaan tahun baru pada mereka tidaklah lepas dari ikhtilath (campur baur antara pria dan wanita) dan berkholwat (berdua-duan), bahkan mungkin lebih parah dari itu yaitu sampai terjerumus dalam zina dengan kemaluan. Inilah yang sering terjadi di malam tersebut dengan menerjang berbagai larangan Allah dalam bergaul dengan lawan jenis. Inilah yang terjadi di malam pergantian tahun dan ini riil terjadi di kalangan muda-mudi. Padahal dengan melakukan seperti pandangan, tangan dan bahkan kemaluan telah berzina. Ini berarti melakukan suatu yang haram.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
كُتِبَ عَلَى ابْنِ آدَمَ نَصِيبُهُ مِنَ الزِّنَى مُدْرِكٌ ذَلِكَ لاَ مَحَالَةَ فَالْعَيْنَانِ زِنَاهُمَا النَّظَرُ وَالأُذُنَانِ زِنَاهُمَا الاِسْتِمَاعُ وَاللِّسَانُ زِنَاهُ الْكَلاَمُ وَالْيَدُ زِنَاهَا الْبَطْشُ وَالرِّجْلُ زِنَاهَا الْخُطَا وَالْقَلْبُ يَهْوَى وَيَتَمَنَّى وَيُصَدِّقُ ذَلِكَ الْفَرْجُ وَيُكَذِّبُهُ

“Setiap anak Adam telah ditakdirkan bagian untuk berzina dan ini suatu yang pasti terjadi, tidak bisa tidak. Zina kedua mata adalah dengan melihat. Zina kedua telinga dengan mendengar. Zina lisan adalah dengan berbicara. Zina tangan adalah dengan meraba (menyentuh). Zina kaki adalah dengan melangkah. Zina hati adalah dengan menginginkan dan berangan-angan. Lalu kemaluanlah yang nanti akan membenarkan atau mengingkari yang demikian.”[17]

Kerusakan Kedelapan: Mengganggu Kaum Muslimin
Merayakan tahun baru banyak diramaikan dengan suara mercon, petasan, terompet atau suara bising lainnya. Ketahuilah ini semua adalah suatu kemungkaran karena mengganggu muslim lainnya, bahkan sangat mengganggu orang-orang yang butuh istirahat seperti orang yang lagi sakit. Padahal mengganggu muslim lainnya adalah terlarang sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

الْمُسْلِمُ مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُونَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ
“Seorang muslim adalah seseorang yang lisan dan tangannya tidak mengganggu orang lain.”[18]

Ibnu Baththol mengatakan, “Yang dimaksud dengan hadits ini adalah dorongan agar seorang muslim tidak menyakiti kaum muslimin lainnya dengan lisan, tangan dan seluruh bentuk menyakiti lainnya. Al Hasan Al Bashri mengatakan, “Orang yang baik adalah orang yang tidak menyakiti walaupun itu hanya menyakiti seekor semut”.”[19] Perhatikanlah perkataan yang sangat bagus dari Al Hasan Al Basri. Seekor semut yang kecil saja dilarang disakiti, lantas bagaimana dengan manusia yang punya akal dan perasaan disakiti dengan suara bising atau mungkin lebih dari itu?!

Kerusakan Kesembilan: Meniru Perbuatan Setan dengan Melakukan Pemborosan
Perayaan malam tahun baru adalah pemborosan besar-besaran hanya dalam waktu satu malam. Jika kita perkirakan setiap orang menghabiskan uang pada malam tahun baru sebesar Rp.1000 untuk membeli mercon dan segala hal yang memeriahkan perayaan tersebut, lalu yang merayakan tahun baru sekitar 10 juta penduduk Indonesia, maka hitunglah berapa jumlah uang yang dihambur-hamburkan dalam waktu semalam? Itu baru perkiraan setiap orang menghabiskan Rp. 1000, bagaimana jika lebih dari itu?! Masya Allah sangat banyak sekali jumlah uang yang dibuang sia-sia. Itulah harta yang dihamburkan sia-sia dalam waktu semalam untuk membeli petasan, kembang api, mercon, atau untuk menyelenggarakan pentas musik, dsb. Padahal Allah Ta’ala telah berfirman,

وَلا تُبَذِّرْ تَبْذِيرًا إِنَّ الْمُبَذِّرِينَ كَانُوا إِخْوَانَ الشَّيَاطِينِ
“Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan.” (Qs. Al Isro’: 26-27)

Ibnu Katsir mengatakan, “Allah ingin membuat manusia menjauh sikap boros dengan mengatakan: “Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan.” Dikatakan demikian karena orang yang bersikap boros menyerupai setan dalam hal ini.

Ibnu Mas’ud dan Ibnu ‘Abbas mengatakan, “Tabdzir (pemborosan) adalah menginfakkan sesuatu bukan pada jalan yang benar.” Mujahid mengatakan, “Seandainya seseorang menginfakkan seluruh hartanya dalam jalan yang benar, itu bukanlah tabdzir (pemborosan). Namun jika seseorang menginfakkan satu mud saja (ukuran telapak tangan) pada jalan yang keliru, itulah yang dinamakan tabdzir (pemborosan).” Qotadah mengatakan, “Yang namanya tabdzir (pemborosan) adalah mengeluarkan nafkah dalam berbuat maksiat pada Allah, pada jalan yang keliru dan pada jalan untuk berbuat kerusakan.”[20]

Kerusakan Kesepuluh: Menyia-nyiakan Waktu yang Begitu Berharga
Merayakan tahun baru termasuk membuang-buang waktu. Padahal waktu sangatlah kita butuhkan untuk hal yang bermanfaat dan bukan untuk hal yang sia-sia. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah memberi nasehat mengenai tanda kebaikan Islam seseorang,

مِنْ حُسْنِ إِسْلاَمِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لاَ يَعْنِيهِ
“Di antara tanda kebaikan Islam seseorang adalah meninggalkan hal yang tidak bermanfaat baginya.” [21]

Ingatlah bahwa membuang-buang waktu itu hampir sama dengan kematian yaitu sama-sama memiliki sesuatu yang hilang. Namun sebenarnya membuang-buang waktu masih lebih jelek dari kematian.

Semoga kita merenungkan perkataan Ibnul Qoyyim, “(Ketahuilah bahwa) menyia-nyiakan waktu lebih jelek dari kematian. Menyia-nyiakan waktu akan memutuskanmu (membuatmu lalai) dari Allah dan negeri akhirat. Sedangkan kematian hanyalah memutuskanmu dari dunia dan penghuninya.”[22]

Seharusnya seseorang bersyukur kepada Allah dengan nikmat waktu yang telah Dia berikan. Mensyukuri nikmat waktu bukanlah dengan merayakan tahun baru. Namun mensyukuri nikmat waktu adalah dengan melakukan ketaatan dan ibadah kepada Allah. Itulah hakekat syukur yang sebenarnya. Orang-orang yang menyia-nyiakan nikmat waktu seperti inilah yang Allah cela. Allah Ta’ala berfirman,

أَوَلَمْ نُعَمِّرْكُم مَّا يَتَذَكَّرُ فِيهِ مَن تَذَكَّرَ وَجَاءكُمُ النَّذِيرُ
 “Dan apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berfikir bagi orang yang mau berfikir, dan (apakah tidak) datang kepada kamu pemberi peringatan?” (Qs. Fathir: 37). Qotadah mengatakan, “Beramallah karena umur yang panjang itu akan sebagai dalil yang bisa menjatuhkanmu. Marilah kita berlindung kepada Allah dari menyia-nyiakan umur yang panjang untuk hal yang sia-sia.”[23]

Inilah di antara beberapa kerusakan dalam perayaan tahun baru. Sebenarnya masih banyak kerusakan lainnya yang tidak bisa kami sebutkan satu per satu dalam tulisan ini karena saking banyaknya. Seorang muslim tentu akan berpikir seribu kali sebelum melangkah karena sia-sianya merayakan tahun baru. Jika ingin menjadi baik di tahun mendatang bukanlah dengan merayakannya. Seseorang menjadi baik tentulah dengan banyak bersyukur atas nikmat waktu yang Allah berikan. Bersyukur yang sebenarnya adalah dengan melakukan ketaatan kepada Allah, bukan dengan berbuat maksiat dan bukan dengan membuang-buang waktu dengan sia-sia. Lalu yang harus kita pikirkan lagi adalah apakah hari ini kita lebih baik dari hari kemarin? Pikirkanlah apakah hari ini iman kita sudah semakin meningkat ataukah semakin anjlok! Itulah yang harus direnungkan seorang muslim setiap kali bergulirnya waktu.

Ya Allah, perbaikilah keadaan umat Islam saat ini. Perbaikilah keadaan saudara-saudara kami yang jauh dari aqidah Islam. Berilah petunjuk pada mereka agar mengenal agama Islam ini dengan benar.

“Aku tidak bermaksud kecuali (mendatangkan) perbaikan selama aku masih berkesanggupan. Dan tidak ada taufik bagiku melainkan dengan (pertolongan) Allah. Hanya kepada Allah aku bertawakkal dan hanya kepada-Nya-lah aku kembali.” (Qs. Hud: 88)

Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush sholihat. Wa shallallahu ‘ala nabiyyina Muhammad wa ‘ala alihi wa shohbihi wa sallam.

Disempurnakan atas nikmat Allah di Pangukan-Sleman, 12 Muharram 1431 H

Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal
Artikel www.muslim.or.id, dipublish ulang oleh Rumaysho.com

Lihat Catatan kaki disini, 
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Rohis Facebook

+ Create Comment + 22 Responses so far.

29 Desember 2012 pukul 14.25

Meniru Perbuatan Setan dengan Melakukan Pemborosan .. hmm sudah seperti biasanya nh... PARAH

29 Desember 2012 pukul 15.42

akhir-akhir ini post anda bnr2 menyinggung agama orang lain, apakah agama anda di ajarkan untuk menyinggung agama lain ? kita sebagai manusia tidak berhak mengurus apa yang di lakukan orang lain , mereka punya hak untuk melakukan tahun baru dan itu pun tidak berdampak negatif malah berdampak negatif bagi pedagang , penyanyi , penjual mercon, dll. Tahun baru sama saja dengan kita berulangtahun mengeluarkan uang juga 1 tahun sekalinya bukan ?, bila anda yg bnr2 paling bnr dari semua orang sebarkanlah hasil tulisan anda di media masa seperti koran dan media elektroniknya, saya hanya meluruskannya saja, kita tidak berhak mengurus orang biarlah yang maha kuasa yg mengurus mereka nantinya.

Mohon untuk tidak di hapus bila anda orang yang berpendidikan.

29 Desember 2012 pukul 16.11

@Tito Basten Lee

ini kan lg momen2nya, saat2 yg tepat, masa sh pas lebaran sy ngomong tahun baru dan natal kan gk nyambung.. *smile..,

mf sobat ni agamanya apa...??

sobat berkata..,

kita sebagai manusia tidak berhak mengurus apa yang di lakukan orang lain...

Saya Tanggapi..,

didlm Islam tdk ada isitilah 'Org lain', org Islam dgn org Islam lainnya itu bersaudara,

"Sesungguhnya mukmin itu bersaudara" (Surah al-Hujuraat:ayat 10)

"Seorang muslim adalah saudara bagi muslim yang lainnya".. (HR. Muslim)

klo sobat ini org kafir maka wajar lah cz emank dikalangan org2 kafir tdk ada nasehat menasehati sesama mereka.., Beda dgn Islam..,

Di dalam Islam saling nasehat menasehati itu sangat dianjurkan, menasehati tuk meninggalkan perbuatan dosa dan menasehati tuk melakukan perbuatan baik..,

ini Ayat dan Hadits dalam islam tentang Anjuran tuk mengajak kpd kebaikan dan mencegah dr kemungkaran (dosa), silahkan disimak Dik! *smile

“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung” [QS. Aali ‘Imraan : 104].

“Demi Dzat yang jiwaku di tangan-Nya, hendaklah kalian menyuruh yang ma’ruf dan mencegah kemungkaran atau (kalau tidak kalian lakukan) maka pasti Allah akan menurunkan siksa kepada kalian, hingga kalian berdoa kepada-Nya, tetapi tidak dikabulkan” [Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi no. 2169, dan ia berkata : “Hadits ini hasan”].

“Barangsiapa di antara kalian melihat kemungkaran, hendaklah ia cegah dengan tangannya. Jika tidak mampu, maka dengan lisannya. Jika tidak mampu juga, maka dengan hatinya, dan itulah selemah-lemah iman” [Diriwayatkan oleh An-Nasaa’iy no. 5008; shahih].

“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah” [QS. Aali ‘Imraan : 110].

klo sobat ini agamax Kafir maka sy bisa maklumi klo sobat komenx Ngawur tp klo sobat ini Seorg Muslim maka sy sarankan bnyk2 beristiqfar dan Mari kita saling bergandeng tangan tuk sama2 belajar..

bersambung... *smile

29 Desember 2012 pukul 16.29

1 masukan saja, jangan membicarakan atau mebeda2kan suatu agama dari sisi negatif bila anda Orang Indonesia, karena Indonesia adlh negara Bhineka Tunggal Ika , skali2 anda post hal negatif yg dilakukan agama anda ? mohon maaf saya bertanya , anda bilang "Seorang muslim adalah saudara bagi muslim yang lainnya".. (HR. Muslim), jadi agama2 lainnya atau bukan orang muslim lainnya tidak anda anggap saudara ? saya hanya bertanya saja ?

29 Desember 2012 pukul 16.39

Ya menurut saya sobat intinya ,,,gunakan waktu dimana dan apapun itu ,apakah mau tahun baru,ulang tahun,pesta pernikahan,syukuran dll.Ada baiknya semua waktu tersebut digunakan untuk kepentingan bersama dengan tujuan dan niat baik dan bukan menghasilkan dampak negatif atau berdampak buruk serta merugikan bagi kita sesama yang ada dilingkungan sekitar kita.

Bagaimana pandangan sobat atas tanggapan saya ini ?

Mudahan nilainya 100 hihihi :)

Anonim
29 Desember 2012 pukul 16.55

astagfirhuallah..
ternyata, ini yang sebenarnya di balik perayaan tahun baru

Anonim
29 Desember 2012 pukul 16.55

@Rohis Facebookaku setuju dg kamu sob..
keren2.. :D
posting tntang hal sperti ini sangat bermanfaat sob, apalagi untk sesama muslim :)
lanjutkan admin . !!

29 Desember 2012 pukul 18.12

@Rohis Facebook
Tito Basten Lee berkata,

mereka punya hak untuk melakukan tahun baru dan itu pun tidak berdampak negatif malah berdampak negatif bagi pedagang, penyanyi , penjual mercon, dll.

Saya Tanggapi,

diatas tampak sobat terburu2 dlm mengetik hingga manulis kata negatif dua kali.., akibatx jd rancu artinya, tp sy maklumi ini kesalahan yg biasa.., *santai aja Dik!

sekarang kembali keurusan Hak..,

saya juga pny Hak tuk Berdakwa disini, hak sy hny sebatas Menasehati teman2 blogger dan termasuk siapa2 sj yg nyasar ke blog sy.., dan selanjutnya Mereka (teman2 blogger n org2 nyasar) jg pny Hak apakah mau menerima dakwah sy apa tdk.., intix tdk ada Unsur paksaan dlm Dakwah sy..,dan ini lah aturan Islam dlm berdakwa!, Paham??!

urusan nyanyi dan segala macam acara2 yg berkaitan dgn Tahun baru itu masuk dlm perkara yg sia2 dan islam melarang ummatnya tuk melakukan hal yg sia2 (tdk berguna),

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, yang artinya “Di antara (tanda) kebaikan Islam seseorang adalah meninggalkan perkara yang tidak bermanfaat baginya".”(Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi)

dan acara2 tahun masuk dlm kategori membelanjakan uang kejalan yg salah alias Boros,

“Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan.” (Qs. Al Isro’: 26-27)

Urusan Terompet dan mercon dst sdh sy bahas dlm artikel terbaru sy, coba liat kembali..,

Bersambung.. *smile

29 Desember 2012 pukul 18.28

@Rohis FacebookTito Basten Lee berkata,

Tahun baru sama saja dengan kita berulangtahun mengeluarkan uang juga 1 tahun sekalinya bukan ?, bila anda yg bnr2 paling bnr dari semua orang sebarkanlah hasil tulisan anda di media masa seperti koran dan media elektroniknya, saya hanya meluruskannya saja, kita tidak berhak mengurus orang biarlah yang maha kuasa yg mengurus mereka nantinya.

Saya Tanggapi,

diatur bahasanya sob agar mudah sy pahami.. *smile

Alhamdulillah tuk saat ini sy merasa Benar cz apa yg sy sampaikan ini emank adalah sebuah kebenaran dan point2 kerusakan yg sy singgung diatas sdh terbukti dilapangan,, semua org sdh tau itu, ada Ayat Al Quran dan hadits2 diatas sebagai nasehat untuk memperbaiki point2 kerusakan tresebut, selanjutx terserah mau terima atw tidak...., kembali kpd pribadi masing2....

Tulisan ini sdh bnyk tresebar di Dumay termasuk di bbrp majalah2 islam.., sobat sj yg tidak Tahu..,bahkan sy sdh Sebar ini lewat FB sy...

Saya berhak mengurus (baca berdakwa) saudara2 sy yg muslim, selanjutnya terserah sang Maha Kuasa.., cz Hidayah itu Ditangan Allah....

Wallahu a'lam....

29 Desember 2012 pukul 20.33

mlm bos bener bos semuah orang punyak hak tpi hak itu harus di pake secara sop heheh.

29 Desember 2012 pukul 20.51

@Brebes VS Lamonganbenar banget sob! dan yg komen jg jgn asal kritik entar dibilang jgn asal bunyi (Asbun) *smile

29 Desember 2012 pukul 20.51

@Adytiya Hary Priyatnasmg bermanfat ya sob.... *smile

29 Desember 2012 pukul 20.53

@Ahmad Yazidsemoga bermanfaat tuk semuax.., khususx tuk yg muslim..,

klo ada org kafir yg nolak ni artikel cuekin aja., cz emank sasaran utama sy bukan tuk org2 kafir tp tuk saudara2 sy yg muslim.., hidup Muslim! heheh....

29 Desember 2012 pukul 20.55

@ahmad rizal samsiiya sob kejadian ini hmpir terjadi tiap tahun tp tetap jgn dibiasakan... *smile

29 Desember 2012 pukul 20.59

@Abed Saragihdi Rapot tuh paling tinggi 9 bukan 100 hehehe...

iya sob sy setuju dlm artian hentikan segala aktivitas yg berbau Perayaan Tahun Baru Masehi...

29 Desember 2012 pukul 22.14

@Tito Basten Leepertanyaan sy blom dijawab..,

Kamu itu Agamanya Apa..??!,
-------------
Apa yg sobat katakan itu bukan lah suatu masukan yg berharga bagi sy, justru pernyataan sobat itu makin menunjukkan bhw kamu itu lagi binggung tp bersikap seolah-olah Tahu..,

Sobat katakan jgn membeda-bedakan agama yg satu dgn yg lain.., lho emank beda kok!..., islam, kristen, budha, hindu dan agama2 selain islam emank Beda dan jgn disamakan!

sy Bertanya kepada Tito Basten Lee, klo semua agama jgn dibeda-bedakan Apakah sobat mau Beribadah ke Gereja hari Minggu lalu ke Masjid Hari Jummat??!, lalu ke wihara dan ke Pura..??, gmn Mau?? *smile

Paham Pluralisme agama (semua agama sama) telah dilarang olh MUI!

Bersambung.. *smile

31 Desember 2012 pukul 09.14

@Rohis Facebookayat dan hadits yg sy bawakan itu mudah tuk dipamahi.., Muslim dgn Muslim lainnya itu Bersaudara yg diluar muslim (selain islam itu bukan Saudara!)

kamu itu agama apa??? klo agamax kafir tp ingin bersaudara dgn org2 islam ada syaratx.., coba baca terjemhan ayat dibawah ini..,

“Jika mereka (org2 kafir) bertaubat, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat, maka (mereka adalah) saudara-saudaramu seagama” [QS. At-Taubah : 11].

Kesimpulannya, seorang muslim wajib untuk berlepas diri dari orang-orang musyrik dan membenci mereka karena Allah. Namun, tidak boleh mengganggu mereka, meneror mereka, atau berbuat yang melebihi batas padahal anda tidak memiliki hak. Walau demikian, tetap tidak boleh menjadikan mereka teman karib atau orang yang sangat disayangi.

http://muslim.or.id/aqidah/pertemanan-dengan-non-muslim.html

klo ada yg tdk jelas silahkan ditanyakan kembali... *smile

1 Januari 2013 pukul 18.53

untung aja saya di rumah cuma nonton tipi aja :)

14 Januari 2013 pukul 20.23

mau bikin komen apa ya ?
:D bingung
ya udah ane cuman bilang ini artikel
BAGUS !

Anonim
15 Januari 2013 pukul 10.24

Salam mas admin....Lakum dinukum waliyadin....

10 Januari 2014 pukul 06.37

Kalau saya kemarin memilih tidur gan.

10 Januari 2014 pukul 17.16

@Bang Dayatkita sama pak! tp kemarin disini ribut banget, suara petasan/mercon dll, jd agak susah tidurx *smile

Posting Komentar

Terima Kasih banyak atas saran dan kritiknya.

Sama seperti peraturan yang dibuat oleh para blogger pada umumnya.., cuma disini saya harapkan agar para pengunjung untuk lebih fokus pada artikel kami yang bertemakan Agama (Islam), khususnya untuk saudara-saudari kami yang Muslim dan Muslimah.

0. Yang OOT silahkan masuk ke menu Buku Tamu/Blogwalking!
1. Komentar yang berbau JUDI/TOGEL, Porno tidak akan di Moderasi!
2. Komentar yang berbau JUDI/TOGEL, Porno tidak akan di Moderasi!
3. Harus Sopan
4. Admin tidak meladeni Debat kusir
5. Bercanda gk boleh ada unsur pornonya dan unsur Bohongnya
6. Silahkan melampirkan link Mati, gk boleh link hidup